Bekasi : //detiknews86.com/ – Program Penggunaan Dana Desa (DD) pada tahun 2023 Tahap II di Desa Sriamur Kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi, diduga ketahanan pangan tersebut fiktif.
Pasalnya, Alokasi Dana Desa (ADD) nampaknya kini menjadi sorotan publik. Bagaimana tidak? dana yang seharusnya digunakan untuk membangun infrastruktur dan mensejahterakan warga, justeru diduga untuk kepentingan pribadi.
Padahal, nilai pagu anggaran Dana Desa yang diperuntukan untuk program ketahanan pangan tersebut mencapai ratusan juta, tapi anehnya sampai saat ini diduga tidak jelas peruntukannya.
Bahkan pemanfaatan Dana Desa digunakan untuk peningkatan produksi peternakan kandang yang mesti dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kurang optimal dalam penggunaannya.
Seperti program Pemberdayaan Masyarakat Peningkatan Produksi Peternakan (Alat Produksi dan pengolahan peternakan kandang, dll. Jumlah alat produksi dan pengolahan peternakan yang diserahkan (belanja bantuan kambing) dengan Nilai Rp. 299.500.000.
Dan Penyertaan Modal BUMDes (pelatihan pengelolaan Bumdes) dengan Nilai Rp. 15.000.000.Yang sampai saat ini program tersebut dinilai sangat mubazir.
Menurut informasi yang diperoleh awak media dari masyarakat Desa Sriamur bahwa kegiatan tersebut, banyak yang tidak dikerjakan alias fiktif.
“Kalau menurut saya, laporan nya ada cuman realisasinya diduga tidak ada, ini kan fiktif namanya,”Ucap Masyarakat Desa Sriamur yang enggan disebutkan namanya, pada Rabu (28/09/2024).
Dengan demikian, masyarakat Desa SriamurĀ mengatakan, dugaan proyek fiktif maupun yang di Mark up dari Dana Desa tahun 2023 mencapai ratusan juta.
“Melihat kondisi itu, kami sebagai masyarakat berharap agar Inspektorat Kabupaten Bekasi untuk mengusut dugaan kegiatan Fiktif di Desa Sriamur,”Harapnya.
Diketahui, Pemerintah Desa wajib memasang baliho APBDes di tempat umum sehingga semua masyarakat bisa tahu apa saja program Desa dan anggaran Desa tersebut.
Sampai berita ini ditayangkan, Kepala Desa Sriamur belum dapet di konfirmasi. (Red)