detiknews86.com Sasamosir Sumut-
Biarkan kami merajut persaudaraan karena dengan itu kami belajar dan meneladankan sesuatu yang baik.
Dari pelajaran yang hikmah yang kami alami beberapa hari lalu tidak perlu di besar- besarkan lagi, sebut Pastor Paroki Tomok Sabat Nababan di dampingi Ketua FMKI ( Forum Masyarakat Katholik Indonesia ) Parlindungan Purba, Kapolres Samosir AKBP Josua Tampubolon, Wakapolres Kompol T.M Tobing, Senin ( 20/6/2022) di Tomok.
“Jadi kepada umat Katholik terima kasih atas dukungan dan doa, tapi tidak usahlah menunjukkan pembelaan yang hebat -hebat kepada pastor yang sederhana ini,”
Itulah jawaban saya tentang itu, saya katakan juga kepada umat jangan ikut berdosa karena kejadian itu, dengan membangkitkan amarah dan memakai itu seterusnya, saya dengan Pak Wakapolres sudah selesai dan yang lain damai saja,dan belajarlah hal baik dari permasalahan itu.
Sanksi Kepada Kapolres dan Wakapolres tidak perlu, biarkan kami merajut persaudaraan, karena dengan itu kami belajar, mengajari, dan meneladankan yang baik.
Saran kepada pemberita pertama silahkan ini adalah kronologi , media tempat kita belajar dan tidak ada yang saling memojokkan satu dengan yang lain, karena saya langsung di konfirmasi apakah benar seperti itu.
Jadi hari itu juga bersama Wakapolres Pak T.M Tobing kami sudah berdamai ,apakah kita harus saling melempar kesalahan dan mempersalahkan, tentu tidak,karena itu tidak akan menyelesaikan persoalan.
Jadi persoalan saya dengan Pak Tobing sudah selesai, saya berharap kepada masyarakat umum juga ikutlah apa yang kami sudah mulai inilah menjadi contoh yang baik ciptakan suasana damai di negara ini.
Apakah hukum menghukum menghentikan persoalan?tentu tidak!Sudahlah kita sudah bisa menetralisir masalahnya, dan menciptakan solusi terbaik untuk mengatasinya.
Terima kasih kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena hari ini kita dapat berkumpul dengan penuh rasa persaudaraan,dan terima kasih untuk Pastor Sabat Nababan, Parlindungan Purba yang datang dari Medan, Atas nama Polres Samosir dan juga Pak Kapolda Sumatera Utara mengucapkan permohonan maaf apabila ada yang kesalah fahaman dilapangan saat Wakapolres bertugas dilapangan.
Dalam hal ini” kami juga berharap kepada teman media agar tidak memberitakan atau membesarkan permasalahan ini,karena persoalannya sudah selesai,apabila ada lagi berita yang memperkeruh suasana akan mengambil sikap tegas, karena kita tidak mau hal ini digiring mengarah ke isu SARA.
Parlindungan Purba sebagai ketua FMKI ( Forum Masyarakat Katholik Indonesia ) wilayah Sumut menghimbau supaya tidak ada lagi berita keluar, yang bisa membuat suasana tidak kondusif.sebab Permasalahan antara Pastor Sabat Nababan dan Wakpolres sudah selesai, dan harapan saya kedepan tidak ada lagi hal hal terkait persoalan ini yang dibesarkan-besarkan.
Parlindungan Purba menjelaskan bahwa sudah menjalin komunikasi dengan tokoh – tokoh Katholik dan Parlindungan juga mengatakan bahwa langkah yang tepat adalah mengikuti anjuran dari Pastor kami,pastor kita, yaitu menumbuhkan persaudaraan dan cinta sejati.
Pastor memberikan pencerahan yang luar biasa, bahwa cinta kasih dan persaudaraan sejati bisa juga tumbuh bagus dari perselisihan, untuk itu mari kita ciptakan suasana sejuk di Sumatera Utara.
Kami memberikan apresiasi kepada pastor Sabat Nababan, Kapolres Samosir, Wakapolres dan tokoh tokoh masyarakat yang ada di sekitar Tomok dan seluruh Indonesia, tutup Parlindungan.
(TBN/RED)