Pecinta Karapan Sapi Dibuat Kecewa Dengan Pernyataan Disporabudpar
SAMPANG || detiknews86.com – Budaya Kerapan Sapi di Madura sangat diminati oleh kalangan tokoh masyarakat, namun baru-baru ini beredar kabar bahwa Disporabudpar Kabupaten Sampang tidak menganggarkannya. kalangan pencinta Budaya Kerapan Sapi khususnya di Kota Bahari kecewa terhadap pernyataan dinas tersebut, Senin (18/09/2023).
H.Mamang Dhuro pemilik Pasangan sapi kerap bernama Bandar Jawa, mengaku sangat kecewa atas apa yang disampaikan oleh pihak Disporabudpar Sampang. Sebab, ajang lomba kerapan sapi yang direncanakan dilaksanakan di lapangan Priok Ketapang pada Sabtu 23 September 2023 nanti, anggarannya tidak ada.
“Dari masalah anggaran ini, bukan hanya saya saja yang kecewa, tapi semua tim dan puluhan pemilik sapi kerap juga menyayangkan apa yang terjadi hari ini,” jelasnya.
Sehingga dengan tidak adanya anggaran tersebut, 24 pasang sapi yang dimiliki oleh perwakilan 4 dari kecamatan benar-benar terpukul akibat anggran yang dinyatakan tidak ada . Adapun dari 24 pasang sapi kerap di Kabupaten Sampang itu, diwakili dari Kecamatan Ketapang 6 pasang, Kedungdung 6 pasang.
“Dan ada dari Kecamatan Jorjun 6 pasang, dan Kecamatan Sampang 6 pasang, jadi keseluruhan ada 24 pasang sapi kerap di kabupaten ini,” ungkap Jih Mamang sapaan akrabnya.
Jih Mamang juga menuturkan jika masalah tersebut, menuai desakan untuk tetap menganggarkan untuk kegiatan pecinta budaya kerapan sapi itu. Oleh karena itu, Disporabudpar Sampang harus tetap melaksanakan lomba kerapan sapi di lapangan Priok Kecamatan Ketapang nanti.
“Mau tidak mau pegelaran lomba ini harus digelar, jangan sampai memutus perkembangan dan kecintaan terhadap Budaya yang ada di Madura khususnya di Sampang. Padahal Ico Madura adalah Budaya Kerapan Sapi, yang penggemarnya sangat banyak, lalu bagaiman kok pemerintah tidak mendukung tradisi dan budaya ini,” tegasnya.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Sampang, Marnilem, saat diupayakan untuk meminta keterangannya. Yang bersangkutan hanya menyampaikan bahwa dirinya masih mengikuti rapat.
“Masih rapat ya, masih rapat,” jawabnya singkat via telfon.
Namun selang beberapa saat, kadis tersebut menghubungi kembali dan mejelaskan jika anggaran PakarSakera kena rekofusing. Akan tetapi dari sebelumnya bukan tidak dianggarkan melainkan pernah diusulkan dengan besaran 120 juta.
“Kalau tidak salah pada Februari lalu anggaran nya kena rekofusing, oleh karena itu tadi menggelar rapat menyampaikan tidak ada nya anggaran itu,” terangnya.
Dari masalah tersebut, pihaknya mengaku tetap melaksanakan kegiatan pada 23 september nanti, hanya saja untuk dana masih mencarikan solusi. Salah satu yang direncanakan adalah mencari sponsorship untuk kegiatan lomba kerapan sapi.
“Salah satu solusinya ya, harus mencari sponsorship untuk tetap melaksanakannya. Dan kali ini Pakarsakera (Penguyupan Kerapan Sapi Madura) siap menggelar lomba kerapan sapi secara mandiri,” pungkasnya.
Robby