Pencegahanan Dan Pemberatasan Penyalahgunaan Peredaran Narkotika Di Sekolah Madrasah (MAN 2) Banyuwangi

oleh
oleh
Share artikel ini

BANYUWANGI detiknews86 com Sebagai upaya pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dilingkungan madrasah, Kepala MAN 2 Banyuwangi, KH. Saeroji, MAg, bersama jajaran dewan guru dan komite membentuk “Duta Anti Narkoba”. Hal tersebut, menurut Saeroji yang sebelumnya sebagai Kepala MAN 1 Banyuwangi ini, merujuk pada kondisi wilayah Kecamatan Genteng yang termasuk “Darurat Narkoba”.

Pemetaan wilayah darurat narkoba tersebut, lanjut Saeroji, sebagaimana dinyatakan oleh Kasatnarkoba Polresta Banyuwangi, Kompol Rudi Prabowo beberapa waktu lalu. Bahkan, Kecamatan Genteng dan wilayah Kecamatan Muncar masuk zona hitam peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba.

“Kami sebagai pengelola dan praktisi pendidikan merasa miris dengan kondisi tersebut. Sebagai antisipasi dan langkah pencegahan untuk menyelamatkan pelajar, generasi muda calon pemimpin bangsa, kita gelar sosialisasi dan edukasi kepada anak didik kami berkolaborasi dengan LRPPN BI dan LAN Banyuwangi. Selain itu juga kita bentuk duta anti narkoba dari siswa-siswi MAN 2 Banyuwangi dengan jumlah 8 siswa-siswi,” beber Saeroji, yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua MWC NU di Kecamatan Bangorejo ini, Minggu (28/8/2022).

Menurut Saeroji, dengan dibentuknya duta anti narkoba dilingkungan madrasah, nantinya yang harus dilakukan pihaknya tidak lain adalah, adanya sebuah sinergi agar ada komunikasi yang intens dan berkelanjutan. Sehingga dengan adanya duta ini, akan bisa menyampaikan kepada teman sebaya, sekaligus nanti bisa menyebarkan informasi-informasi positif tentang bahaya narkoba dilingkungan madrasah-madrasah atau disekolah-sekolah umum lainnya.

“Jadi tidak terbatas dilingkungan madrasah saja, tetapi bisa masuk ke wilayah sekolah bahkan dilingkungan luar juga Ini sebagaimana pesan yang disampaikan oleh pimpinan kita dari kementrian agama kepada kami,” terangnya.

Bahwa narkoba adalah kejahatan yang sangat luar biasa, seyogyanya harus di perangi bersama. Dan anak-anak kita, kata Saeroji, harus diselamatkan. Terlebih di madrasah, mengingat anak didiknya mendapatkan pembekalan agama yang diutamakan.

“Kami dari madrasah terus mengantisipasi dengan pendekatan-pendekatan sosial, pendekatan keagamaan, penyampaian materi agama sekaligus mendatangkan tim yang memang membidangi di bidang narkoba itu sendiri,” paparnya lagi.

Dijelaskan Saeroji, bahwa tujuan akhirnya dari dibentuknya duta anti narkoba tersebut, anak-anak madrasah khusus yang ada di MAN 2 Banyuwangi, atau yang juga disebut Mandawangi, harus betul-betul bisa bersinar atau bersih dari narkoba.

“Ini sebagaimana program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, seperti yang disampaikan oleh tim LRPPN BI dan LAN Banyuwangi,” pungkas Saeroji.(IP yani tiem)