Pekanbaru, Detiknews86.com,- Film dan televisi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari kita. Melalui layar kaca, kita dapat menyaksikan berbagai jenis cerita yang mencakup beragam isu sosial yang ada di masyarakat. Film dan televisi memiliki potensi besar untuk membentuk persepsi masyarakat tentang isu-isu sosial. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pengaruh film dan televisi terhadap persepsi masyarakat tentang isu sosial, serta bagaimana hal ini dapat memengaruhi pandangan dan tindakan mereka terkait isu-isu tersebut.
Representasi Isu Sosial:
Film dan televisi seringkali mencerminkan berbagai isu sosial yang ada di masyarakat, seperti kemiskinan, rasisme, seksisme, perang, dan sebagainya. Representasi ini dapat memberikan wawasan dan pemahaman kepada penonton tentang kompleksitas isu-isu tersebut. Ketika penonton melihat karakter-karakter yang mereka kenal atau dapat mengidentifikasi diri dengan mereka, hal ini dapat menggerakkan empati dan kepedulian terhadap isu-isu sosial yang sedang dihadapi.
Namun, penting untuk diingat bahwa film dan televisi juga memiliki kecenderungan untuk menyederhanakan isu-isu sosial yang rumit, memperkuat stereotip, atau mengabaikan sudut pandang yang beragam. Representasi yang tidak akurat atau terlalu dramatis dapat mempengaruhi persepsi masyarakat tentang isu sosial, sehingga menghasilkan pemahaman yang kurang mendalam atau bahkan keliru.
Normalisasi Perilaku dan Nilai:
Film dan televisi tidak hanya mencerminkan isu sosial, tetapi juga dapat mempengaruhi pandangan masyarakat tentang perilaku dan nilai-nilai yang terkait dengan isu-isu tersebut. Apabila film atau acara televisi menggambarkan perilaku tertentu sebagai norma atau dianggap “cool,” masyarakat dapat mulai mengadopsi perilaku tersebut.
Sebagai contoh, jika film dan televisi secara berulang-ulang menggambarkan kekerasan dalam hubungan sebagai tindakan yang dapat diterima atau romantis, hal ini dapat mempengaruhi persepsi masyarakat tentang kekerasan dalam hubungan. Begitu pula, jika film dan televisi menggambarkan stereotip tentang suatu kelompok masyarakat, hal ini dapat memperkuat pemikiran yang tidak akurat dan memengaruhi sikap serta perlakuan masyarakat terhadap kelompok tersebut.
Kesadaran dan Pendidikan:
Film dan televisi juga memiliki peran penting dalam meningkatkan kesadaran dan pendidikan masyarakat tentang isu-isu sosial. Dalam beberapa kasus, produksi film dan program televisi telah berhasil mengangkat isu-isu yang masih terpinggirkan dan memperluas wawasan penonton tentang masalah-masalah yang ada di sekitar mereka.
Ketika film dan televisi membahas isu-isu sosial secara akurat dan mendalam, mereka dapat menjadi alat penting untuk memperluas pengetahuan dan memicu diskusi yang lebih luas di masyarakat. Film dokumenter, misalnya, seringkali memainkan peran kunci dalam membawa perhatian terhadap isu-isu sosial yang penting dan memicu gerakan sosial untuk perubahan positif.
Pengaruh Terhadap Pemikiran dan Tindakan Masyarakat:
Pengaruh film dan televisi terhadap persepsi masyarakat tentang isu sosial tidak dapat diremehkan. Film dan televisi dapat membentuk pemikiran, sikap, dan tindakan masyarakat terhadap isu-isu sosial yang mereka hadapi. Melalui representasi yang kuat, pengembangan karakter yang mendalam, dan narasi yang memukau, film dan televisi dapat menciptakan ikatan emosional dan mempengaruhi pandangan dunia penonton.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa film dan televisi memiliki kekuatan yang besar dalam membentuk persepsi masyarakat tentang isu-isu sosial. Representasi yang akurat dan mendalam dapat meningkatkan kesadaran, memperluas pemahaman, dan memicu perubahan positif. Namun, penting untuk menjaga kritisisme terhadap apa yang kita tonton dan mengenali bahwa film dan televisi juga memiliki potensi untuk menyederhanakan isu-isu sosial, memperkuat stereotip, atau mempengaruhi pemahaman yang keliru. Sebagai penonton, kita perlu mengembangkan literasi media yang baik dan menggabungkan penonton yang aktif dengan refleksi kritis untuk memahami dampak film dan televisi terhadap persepsi kita tentang isu-isu sosial.
Penulis: Anisa Trisari, Suci Aristi Adly, Meilina Putri (HIMAKOM)