Tubaba-detiknews86.com
Kualitas pembangunan jalan lingkungan Tiyuh (Kampung) Panaragan, Kecamatan Tulang Bawang Tengah (TBT), Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) diragukan warga setempat.
Pekerjaan yang telah mencapai progres 90 persen tersebut, tampak jadi sorotan warga, lantaran beberapa titik jalan yang menggunakan material beton mulai retak dan material aspal tampak tipis dan kasar.
Dikatakan Rahman warga tiyuh Panaragan, meskipun masyarakat sangat bersyukur karena pemerintah daerah Kabupaten Tubaba telah memperbaiki jalan lingkungan, tetapi kualitas yang dikerjakan oleh pihak rekanan harus di utamakan.
“780 juta sekian itu, bukan uang sedikit, tidak mudah uang negara itu masuk ke tiyuh Panaragan kalau tidak diajukan. Bertahun-tahun dulu baru bisa dapat hotmik lagi. Jadi jangan asal-asalan kalau membangun oleh perusahaan” kata Rahman
Menurut Rahman, warga berterimakasih kepada media yang terus ikut mengawasi atau kontrol pekerjaan tersebut dan berharap pemerintah daerah tidak terburu-buru menyelesaikan pembayar kepada rekanan, sebelum melihat kualitas yang dihasilkan.
“Yang tidak sesuai hasilnya, yang kurang maksimal dan mutunya buruk, diperbaiki dulu, jangan di bayar dulu,kalau istilahnya jangan di PHO dulu kalau mutunya rendah. Bila perlu BPK nanti periksa hasilnya dan audit” kata Rahman, Jum’at (15/9/2023)
Ditemui di lokasi pembangunan, kontraktor CV.Eka Zahra, Amir Hamzah, selaku rekanan proyek senilai Rp.780.548.000,- mengatakan bahwa pekerjaan yang dikerjakan tersebut terhitung tanggal kontrak sejak 10 Juli 2023, dengan masa pelaksanaan 120 hari kalender kedepan.
“Untuk paket proyek ini ada rabat beton dan ada yang Hotmix, untuk rabat beton total volume panjang 128 meter dengan lebar sekitar 3 meter serta ketebalan 15 Cm. Sedangkan untuk pekerjaan Hotmix volume panjangnya 560 meter, dan lebarnya bervariasi antara 2,5 – 3 meter menyesuaikan lokasi, ketebalan 2,5 – 3 Cm,” kata Amir
Lanjutnya, terkait dugaan cairan yang sempat diisukan cairan oli campuran aspal sebagai perekat dasar Hotmix, dirinya mengaku tidak paham.
“Saya tidak tahu kalau ada materialnya itu. Kalau untuk PHO, akan segera pengajuan ke Dinas PUPR, karena pekerjaan hari ini terakhir tinggal Hotmix saja di titik jalan depan pemakaman umum Panaragan.” kata Amir.
Sedangkan dikatakan pekerja di lapangan bernama Johan, mengaku jika ketebalan hotmix hanya 2,5 cm.
“Karena saya yang kerja dilapangan, tebal hotmik itu cuma 2,5 cm saja. Saya kerja saja, kalau material hotmixnya dari Beranti Lampung Selatan” kata Johan
Ditempat yang sama, PPTK dari Dinas PUPR, Ridho, mengatakan bahwa secara kasat mata, pekerjaan tersebut hampir selesai dan sesuai, tapi jika menjelang PHO masih ada yang rusak akan dicek kembali.
“Akan kita minta perbaikan, dan pastinya tidak akan kita lakukan PHO jika masih ada kendala, kami tunda PHOnya jika mutunya buruk” terangnya.
Sedangkan konsultan, Mustakim, mengatakan kalau ada kerusakan pastinya pihak tekanan wajib memperbaikinya.
“Kalau ada retak – retak halus atau biasa, perbaikannya cukup pakai sika saja, tidak perlu di bongkar. Namun, bila retaknya sampai bawah itu harus dibongkar ulang,” imbuhnya. (San)