Peresmian Jembatan Muaragembong Dipertanyakan, Apakah Ada Faktor Politis

oleh
oleh
Share artikel ini

Bekasi : //detiknews86.com/ – Pembangunan jembatan yang menghubungkan Desa Pantai Mekar dan Desa Pantai Bakti Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi, menuai kontroversi setelah resmi dibuka oleh Pj Bupati Bekasi Dedi Supriyadi, pada Senin 23 Desember 2024. Pasalnya, proyek yang belum sepenuhnya selesai ini sudah diresmikan.

Pekerjaan pembangunan jembatan ini masih menyisakan sekitar dua persen pengerjaan yang belum selesai, terutama pada bagian pengaspalan dan penyelesaian detail lainnya. Meskipun demikian, peresmian tetap dilakukan pada tanggal tersebut.

Peresmian proyek ini dihadiri oleh Pj Bupati Bekasi, Dedi Supriyadi bersama sejumlah pejabat terkait. Ketua DPD LSM Prabhu Indonesia Jaya N. Rudiansah dan beberapa warga setempat turut memberikan kritik terhadap peresmian proyek yang dinilai terburu-buru. Kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Kontruksi (DSDABMBK) Kabupaten Bekasi Henri Lincoln, juga memberikan penjelasan terkait progres pekerjaan tersebut.

“Peresmian berlangsung di jembatan yang terletak di Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi, yang menghubungkan Desa Pantai Mekar dan Desa Pantai Bakti,”Ucap N.Rudiansah Sabtu (28/12/2024).

“Peresmian jembatan dilakukan pada Senin 23 Desember 2024. Proyek pembangunan ini masih dalam tahap penyelesaian, meskipun sudah dilakukan peresmian,”Ungkapnya.

Pj Bupati Bekasi Dedi Supriyadi menjelaskan bahwa meskipun proyek belum sepenuhnya selesai, jembatan tersebut sudah dapat difungsikan dan segera digunakan oleh masyarakat. Henri Lincoln Kepala Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Kontruksi Senin 23 Desember 2024. menambahkan bahwa sisa pekerjaan hanya sekitar dua persen, namun terhambat oleh cuaca buruk yang menyebabkan pengaspalan dan pekerjaan lainnya tertunda.

Kritik muncul dari warga setempat dan sejumlah pihak, termasuk LSM Prabhu Indonesia Jaya, yang menilai peresmian dilakukan terlalu terburu-buru. Mereka khawatir kualitas pekerjaan yang belum selesai dapat memengaruhi keselamatan dan kenyamanan pengguna jembatan. Beberapa pihak juga menduga adanya faktor politis di balik keputusan tersebut, mengingat pergantian jabatan bupati yang akan segera berlangsung.

Proyek pembangunan jembatan penghubung ini masih berlanjut, namun hingga saat ini jembatan tersebut belum dapat digunakan sepenuhnya oleh masyarakat. (Sr/voy)