Pintu Air Kobak Rante Di Duga Dikerjakan Asal Jadi Pengawas Dan Konsultan Tutup Mata
DetikNews86.Com
Bekasi-Jabar seumur jagung Perbaikan bendungan pintu air yang bertempat di Dua Desa tersebut yaitu di kampung Kobakrante Desa Karangreja perbatasan, Desa Suakalaksana Kecamatan Sukakarya Kabupaten Bekasi Jawa Barat, diduga asal jadi, baru beberapa bulan sudah banyak yang retak dan patah pinggang, namun dibiarkan begitu saja.
Hal ini tindak lanjuti Ketua Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Swadaya Masyarakat DPD LSM Prabhu Indonesia Jaya Kabupaten Bekasi N.Rudiansah menegaskan, kami akan memberikan teguran agar segera memperbaiki bangunan pintu air tersebut. Kendati rusaknya bangunan jalan beton pintu air sampai patah pinggang.
“Kami akan tetap meminta agar secepatnya di perbaiki kembali. Apalagi ini masih dalam masa pemeliharaan, tentu sudah menjadi kewajiban bagi pelaksana untuk memperhatikan itu semua,”tegas N.Rudiansah dilokasi Senin (26/12/2022).
Ia menjelaskan, percuma ada perbaikan, kalau manfaat nya kurang dirasakan oleh masyarakat khususnya para petani untuk mengairi pesawahan yang ada di dua desa ini salah satunya desa Karangreja dan desa Suakalaksana kalau pintu air nya seperti itu, bukan manfaat yang didapat, malah merugikan. Coba lihat, perbaikan pintu air untuk badan jalannya sampai patah pinggang dan banyak yang retak, sampai bangunan nya ambruk kebawah. Diduga bangunan nya tidak memakai besi dan tidak sesuai spesifikasi Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang ditentukan oleh pemerintah.
“Dimana bangunan atau perbaikan pintu air tersebut yang diduga asal jadi, juga tidak ada manfaat nya yang kurang di rasakan oleh masyarakat khususnya para petani. Yanga ada di dua desa ini, seolah olah Kemana team teknis Pelaksana, Pengawas dan Konsultan, diduga lalai dalam pengawasan dilokasi, karena dana yang digunakan untuk perbaikan bendungan Pintu Air itu dari uang rakyat untuk rakyat,”cetusnya.
Lebih lanjut N.Rudiansah Ketua DPD LSM Prabhu Indonesia Jaya kabupaten Bekasi, kepada team awak media mengatakan, merasa kecewa atas pengerjaan proyek pintu air irigasi yang biyaya nya yang diduga mencapai ratusan juta rupiah sudah pada amblas dan retak.
“Sehingga ada indikasi bahwa pelaksanaan proyek irigasi tidak adanya pengawasan, dari pihak Dinas terkait kabupaten Bekasi, akibatnya pekerjaan tersebut seperti asal jadi diduga sudah merugikan masyarakat banyak, nampak terlihat para petani nutup Air nya menggunakan papan bukan menggunakan Pintu air yang terbuat dari besi plat yang sudah di tentukan,”ucapnya.
Semestinya dari pihak Dinas terkait Irigasi yang seharusnya mengawasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan proyek bendungan Pintu Air agar sesuai spesifikasi konsultan pengawas dan PPTK diduga ada kerjasama Dengan Oknum pemborong semata-mata hanya mementingkan keuntungan pribadi, dan pintu air nya pun diduga tidak berpungsi, sehingga ditutup dengan papan,”tandasnya.
( Red )