POLARISASI ISU DAN KAUM PEMUDA SEBAGAI KOMODITAS 2024.

Share artikel ini

Jakarta – Dalam pemilu kali ini kami menyoroti adanya berbagai hal yang baru. terutama adanya putusan MK yang “memodifikasi” ketentuan umur untuk berkontestasi memperebutkan amanah rakyat.

kedua, secara demografis pemilu kali ini di warnai dengan adanya beragam “first voter” para pemilih baru dan anak muda dengan jumlah kurang lebih 56% dari populasi.

“hal ini memicu pola-pola yang lahir seperti relawan untuk paslon dari para kaum muda dan bahkan intelektualitas,” demikian di ungkapkan oleh Kapresma Trisakti Vladima Insan Mardika dalam pernyataan sikap Kepresidenan Mahasiswa (Kepresma Usakti), Minggu (24/12/2023), di Kampus Usakti, Jakarta Barat.

Lebih lanjut dalam pernyataan sikapnya Vladima Mahardika menyebut, hari ini, kami kepresma usakti menekankan bahwa kaum intelektual harus terus menonjolkan karakter intelektualitasnya yaitu bicara kebenaran dan mengekspos kebohongan.

“Para intelektual harusnya berada di barisan para rakyat dan menganalisis penuh janji-janji kampanye, kapabilitas paslon sebagai bentuk pengawalan pemilu itu sendiri,” terangnya.

Vladima juga menyatahan, bahwa para mahasiswa pun bagi kami tidak bijak rasanya apabila terlibat dengan kepentingan politik praktis, apalagi hingga berada pada tahap terkontaminasi akut akan kepentingan politik elite.

“karna hal ini akan bisa atau mampu menimbulkan perpecahan antar gerakan, dan khususnya gerakan mahasiswa,” jelasnya.

Oleh karena itu, kami kepresma usakti menegaskan bahwa mahasiswa harus tetap setia di barisan rakyat, tidak terseret arus kepentingan elite politik dan menggaungkan politik praktis yang notabene tidak akan memberikan kemenangan utuh bagi rakyat.

Maka kami harap, pemilu ini dikawal dengan intelektualitas, uji pikir dan gagasan serta karakter para calon demi kepentingan rakyat, bukan untuk elite politik.

“Hentikan berbagai bentuk politik atau unsur apapun yang mampu memicu perpecahan. Cerminkan kaum intelektual yang setia di garis rakyat!,” tegas Kapresma Trisakti, Vladima Insan Mahardika, menutup pernyataannya. (Ronal)