Polsek Sungai Apit Tangkap Seorang Pria Pelaku Persetubuhan Anak di Bawah Umur
Siak .DetikNews86 Com Tindak pidana persetubuhan terhadap anak di bawah umur kembali terjadi di Kec. Sungai Apit Kab. Siak. Kali ini, pelaku langsung diamankan oleh Unit Reskrim Polsek Sungai Apit.
Kapolsek Sungai Apit AKP J.A Purba, SH mengatakan, pelaku inisial RS berhasil diamankan di kediamannya, Kp. Bunsur Kec. Sungai Apit pada hari Rabu 05 Juli 2023 sekira pukul 18.00 WIB.
Pelaku kita amankan karena adanya laporan polisi (LP) tindak pidana persetubuhan terhadap anak yang masih di bawah umur. RS dilaporkan ole R yang merupakan ibu korban dari seorang anak perempuan berusia 7 tahun,” kata AKP J.A Purba, SH
Kapolsek Sungai Apit menjelaskan, Pada hari Jum’at tanggal 30 Juni 2023 sekira pukul 10.00 WIB, pada saat ayah korban mau berangkat menuju pelabuhan buton, ibu korban Sdri. R meminta tolong kepada Sdr. RS untuk mengantarkan suaminya dan juga mengajak korban ikut mengantarkan dengan menggunakan sepeda motor.
Mendengar nama Sdr. RS yang juga akan ikut mengantarkan ayahnya, Korban dengan inisial BUNGA langsung ketakutan sambil menangis dan mengatakan ” BUNGA tidak mau ikut kalau ada Sdr. RS,” Akhirnya ibu korban heran dan penasaran, lalu ibu korban menyampaikan kepada sdr. RS untuk tidak jadi mengantarkan suaminya.
Setelah ayah korban pergi, ibu korban bertanya kepada korban,”kenapa tidak boleh om RS ngantar ayah, kok BUNGA takut sama om RS” lalu korban menceritakan jika Sdr RS telah melakukan persetubuhan terhadap korban yang mana waktu dan tanggal korban tidak ingat.
Setelah perbuatan tsb Sdr. RS mengatakan kepada korban agar tidak memberitahukan kejadian ini kepada ibunya, lalu pelaku membawa korban ke warung untuk dibelikan jajanan kue dan membawa korban pulang.
Setelah kejadian tersebut hingga saat ini korban merasa takut untuk bertemu atau mendengar nama Pelaku yakni Sdr RS. Ucap Kapolsek.
Atas kejadian tersebut pelaku dijerat dengan Pasal 81 ayat (2) jo Pasal 82 ayat (1) UURI nomor 17 tahun 2016 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp 5 miliar. Tutupnya
M.Solihin