Prediksi Cuaca Ekstrem Berbasis Dampak, Bupati Shabela Imbau Tingkatkan Kesiagaan

Share artikel ini

DetikNews86.com~Takengon | “Tetap siaga, apabila sewaktu-waktu hujan kembali turun deras, masyarakat dapat segera kita evakuasi, dan jangan ada lagi banjir susulan, sehingga masyarakat dapat kembali melakukan aktifitas seperti semula,” Ungkap Bupati Aceh Tengah, Drs. Shabela Abubakar saat meninjau lokasi terdampak banjir hujan deras yang melanda Aceh Tengah beberapa hari belakangan, Minggu (30/10/2022).

Sejurus, Memasuki awal November 2022, Badan Geofisika (BMKG) Aceh mengimbau kepada masyarakat agar mewaspadai potensi cuaca ekstrem berbasis dampak yang masih akan melanda sejumlah wilayah di Provinsi Aceh, termasuk untuk Kabupaten Aceh Tengah.

Untuk diketahui, prakiraan cuaca berbasis dampak atau Impact-Based Forecast (IBF) tersebut merupakan informasi cuaca yang sudah memperhitungkan potensi yang akan terjadi akibat dari cuaca.

Prakirawan BMKG Aceh mengatakan, dalam sistem IBF juga disajikan rekomendasi respon atau langkah yang harus dilakukan oleh stakeholder atau masyarakat terkait dampak dari dinamika cuaca tersebut.

“Hal ini sesuai dengan hasil analisa data dinamika atmosfer yang berlaku sejak 31 Oktober hingga 1 November 2022,” kata Kharendra, Prakirawan BMKG Aceh, Senin (31/10/2022).

Dinambahkan nya, adapun sejumlah wilayah yang masuk ke dalam katagori waspada cuaca ekstrem berbasis dampak tersebut yakni, Kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Utara, Bireuen, Gayo Lues, Aceh Jaya, Aceh Tenggara, Aceh Barat, Kota Lhokseumawe dan Langsa, Sementara Pidie Jaya masuk ke katagori siaga.

“Dampak Cuaca Ekstrem ini dapat berupa Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, hembusan angin kencang, puting beliung, jalanan licin, genangan air (flash flood), dan sambaran petir serta longsoran material khususnya di wilayah perbukitan,” Jelasnya.

Oleh karenanya masyarakat hendaknya segera mengakhiri aktifitas diluar ruangan jika terlihat adanya pertumbuhan awan konvektif yang secara visual, seperti bunga kol menjulang tinggi berwarna hitam keabu abuan (awan cumulonimbus/CB) menghindari kemungkinan adanya sambaran petir.

Berkenaan hal tersebut BMKG merekomendasi pihak-pihak terkait melakukan persiapan antara lain, memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.

Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.

Melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang, menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian Pemerintah Daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).

Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi, dan terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk seluruh wilayah tanggap bencana.

Menindak lanjuti rekomendasi tersebut, BPBD Aceh Tengah menyerukan kepada Masyarakat, “Memasuki musim penghujan BPBD Siaga 24 Jam, untuk Wilayah Kabupaten Aceh Tengah, diharapkan kepada kita semua untuk dapat menyampaikan informasi apabila terjadi adanya kejadian bencana alam melalui nomor darurat di bawah ini, BPBD Aceh Tengah (0643) 23113 atau melalui petugas BPBD Aceh Tengah 085260907755, Berijin”, Pesan layanan masyarakat yang disampaikan pihak BPBD Aceh Tengah. [KPA]