Bekasi : //detiknews86.com/ – Proyek Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT) yang berlokasi di Desa Sindang Jaya Kecamatan Cabangbungin Kabupaten Bekasi Jawa Barat, menuai kritik dari LSM Prabhu Indonesia Jaya diduga minimnya Pelaksanaan dan Pengawasan dari Dinas terkait Rabu (26/6/24).
Proyek tersebut, dikerjakan oleh PT. PUTRA GABUS MANDIRI dengan nilai kontrak sebesar Rp. 160.870.000 di biayai Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024, telah menimbulkan kekhawatiran terkait kualitas pekerjaan yang rendah.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Swadaya Masyarakat (DPD LSM) Prabhu Indonesia Jaya Kabupaten Bekasi angkat bicara bahwa, observasi terhadap proyek JITUT menunjukkan kekurangan signifikan dalam Pengawasan, termasuk minimnya kehadiran sang Pengawas dan Konsultan di lapangan.
Selain itu, para pekerja tidak dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD), yang merupakan bagian penting untuk menjaga Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Terlihat kondisi ini dapat berdampak negatif pada kualitas pekerjaan, dengan temuan seperti penggunaan material yang tidak sesuai standar termasuk adukan semen yang kurang optimal.
“Penempatan material secara sembarangan dapat mengakibatkan kelemahan struktural dan ketidakstabilan pada pekerjaan. Terutama dalam menghadapi genangan air,”tutur N.Rudiansah.
Dia menambahkan, secara tegas dan desak pemerintah Kabupaten Bekasi untuk mengambil tindakan yang lebih ketat dan meningkatkan Pengawasan terhadap proyek-proyek infrastruktur yang menggunakan dana APBD tahun 2024.
Langkah ini diharapkan dapat memastikan bahwa setiap proyek memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
“Kami akan terus memantau perkembangan proyek JITUT ini dan akan memberikan informasi lebih lanjut kepada masyarakat seiring dengan berjalannya waktu,”jelasnya.
Sampai berita ini di terbitkan, pihak terkait belum dapat di konfirmasi. (Sr)