Kabupaten Bekasi,detiknews86.com – Pekerjaan pemasangan paving block di halaman SDN Sukalaksana 04, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi, pasalnya proyek yang dilaksanakan oleh CV. Perdana Gemilang ini menggunakan anggaran APBD-P Kabupaten Bekasi Tahun 2024 sebesar Rp 146.292.000,00. Namun, pelaksanaannya diduga tidak memenuhi standar teknis dan keselamatan kerja.
Proses pengerjaan yang dilakukan dalam kondisi lapangan tergenang air ini menjadi perhatian Ketua DPD LSM Prabhu Indonesia Jaya, N. Rudiansah, bersama tim media, menyambagi langsung ke lokasi dan menemukan berbagai permasalahan.
“Pemasangan paving block dalam kondisi lapangan banjir jelas diduga tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Hal ini dapat menyebabkan kualitas pekerjaan buruk dan paving block mudah ambles,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Selasa (9/12/2024).
Temuan di Lapangan
Kondisi Lapangan Banjir
Paving block dipasang di area yang masih tergenang air tanpa persiapan memadai, seperti pengeringan atau perataan tanah.
Pemasangan Tidak Rapi
Beberapa paving block tampak renggang dan miring, menunjukkan lemahnya pengawasan teknis.
Kelalaian Keselamatan Kerja
Sejumlah pekerja terlihat tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai standar, seperti sepatu bot, meskipun bekerja di area yang basah dan licin. Bahkan, beberapa pekerja tidak mengenakan alas kaki.
Minim Pengawasan
Pekerja mengaku tidak mengetahui siapa pengawas proyek dan siapa yang punya proyeknya, yang bertanggung jawab. Tidak ada konsultan pengawas di lokasi saat menyambangi kelokasi, ujar N.Rudiansah.
Lanjutnya, Rudiansah menilai, dugaan lemahnya pengawasan dari Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi turut menjadi faktor utama buruknya pelaksanaan proyek ini.
“Kami mendesak dinas terkait untuk segera mengevaluasi proyek ini dan memastikan perbaikannya. Keselamatan kerja dan kualitas hasil pekerjaan harus menjadi prioritas utama,” tegasnya.
Ia juga menyoroti bahwa proyek ini bertujuan untuk mengatasi genangan air di halaman sekolah saat musim hujan. Namun, jika pelaksanaannya tidak diperbaiki, justru akan menimbulkan masalah baru di kemudian hari.
Langkah Selanjutnya
Rudiansah mengharapkan ada pengawasan ketat dan transparansi dalam pelaksanaan proyek ini. Pihaknya berencana melaporkan temuan ini kepada pihak berwenang untuk ditindaklanjuti.
Proyek pembangunan sarana dan prasarana sekolah di Kabupaten Bekasi diharapkan dapat berjalan sesuai dengan standar dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya para siswa dan guru di SDN Sukalaksana 04.
( Sr/Tim )