Detiknews86.com || Bekasi – Proyek pembangunan saluran air pemukiman yang berlokasi di Kampung Baru Rt. 003/003 Desa Sukarahayu, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Di duga di kerjakan tidak sesuai spesifikasi, sebab hal itu karena pekerjaan tersebut di duga tidak ada proses penggalian tanah terlebih dahulu untuk dasar pondasi dan pemasangan batunya pun dalam keadaan banjir tidak dikeringkan terlebih dahul. Jum’at (27/12/2024).
Dalam pelaksanaan pembangunan Saluran air permukiman belum memenuhi kaidah tentang pembangunan lening, pasalnya teknis pemasangan batu yang dikerjakan oleh tukang belum layak untuk memenuhi setandar kualitas bangunan. Karna batu kali hanya dipendam begitu saja di dalam air tanpa dikeringkan terlebih dahulu airnya, banyak celah batu yang berongga yang tidak terisi dengan adukan semen.
Selain itu pemasangan batu dalam pengerjaan kegiatan untuk mutu dan kualitasnya diragukan, saat pemasangan batu terlihat batunya ditumpuk-tumpuk dan pada lapisan tahapan nya banyak yang tidak terisi adukan sehingga terlihat Rongga-rongga pada batu, hal itu akan mempengaruhi daya rekat pada batu yang tidak maksimal. Begitu pula dengan campuran material pasir dan semen untuk adukan serta kedalaman galian tidak sesuai standar atau petunjuk teknis, begitu juga para pekerja tidak dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD). Hal tersebut terungkap fakta dalam penelusuran awak media dilokasi pekerjaan.
Ditempat yang berbeda Yusuf S, Selaku Kepala Kordinator DPP Lembaga Swadaya Masyarakat Suara Independen Rakyat Adil (LSM SIRA) Jawa Barat mengatakan, Bahwa pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi, karna pekerjaan tersebut dalam pengerjaannya untuk pemasangan batu tidak menggunakan adukan dasar hanya disusun begitu aja didalam air dan tidak ada penggalian tanah terlebih dahulu.
Disini kita lihat banyak cela-cela batu yang tidak terisi dengan adukan pasir karena pemasangan batunya hanya disusun, hingga adukan pasir tidak masuk kerongga batu mengakibatkan banyak cela kosong dan pemasangannya pun tidak pakai cerucuk, ini lah yang dinamakan pekerjaan cuma asal jadi dan ingin meraup keuntungan, jelas ini tidak akan kuat lama dan bisa merugikan para pengguna air. Ucap yusup
Lanjut yusup, sangat jelas pekerjaan tersebut dikerjakan asal jadi, dikarnakan kita liahat banyak celah atau rongga yang kosong yang tidak terisi dengan adukan pasir, apa lagi kalo dilihat masih banyak pohon kelapa yang berdiri yang dilewati yang seharusnya itu adalah jalur untuk leningan, hingga dilewatin begitu saja tidak digempur dahulu pohon kelapanya, sudah jelas ini ngengurangi volume dan dibawahnya pun tidak terpasang patu. Jelas yusup
Salah satu warga yang tidak disebutkan namanya saat dimintai keterangannya terkait kegiatan tersebut menjelaskan, et bang saya mah bega ngeliatnya ge, pada awalnya saya suruh sedot airnya dulu make kaga dilayanin saya, udah gitu pemasangannya ge cuma kaya gitu batu cuma ditaroin doang bawahnya kaga dipakein adukan karna airnya banjir, kan kalo begini bakal cepet rusak, pengennya cuma untung sebakul, ucap warga (dengan nada kesal dan wajah yang kecewa)
Saat pekerja di konfirmasi tentang masalah air yang tidak dikeringkan dahulu mengatakan,” bagaimana airnya dikeringin bang orang airnya segini sepaha (dengan naga agak tinggi) dan ditanya masalah papan informasi menjawab, udah saya pasang bang di depan dipager cuma saya copotin karna ketiup tiup angin nah ini saya pasang lagi bang, ucap seorang pekerja.
Pembangunan saluran air permukiman yang di duga di kerjakan tidak sesuai spesifikasi sudah barang tentu akan mengurangi kekuatan dalam kualitas, Ini jelas-jelas akan merugikan masyarakat karena pembuatan saluran air pemukiman yang di duga tidak pakai pondasi akan cepat rusak akibat dasar nya yang tidak kokoh dan berlubang akibat kurangnya adukan kedalam sela-sela batu, untuk Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) dan pengawas harus Benar-benar mengawasi pekerjaan tersebut jangan-jangan ada main mata, seharusnya ditegur dan diarahkan pihak pemborong kegiatan agar pekerjaan nya sesuai apa yang sudah tertuang di dalam Rencana Anggaran Belanja (RAB).
Sampai berita ini diterbitkan belum ada jawaban dari pihak pelaksana, TPK dihubungi melalui Via WhatsApp tidak ada respon sama sekali
Dp (Pajri)