Bekasi : //detiknews86.com/ – Proyek pengaspalan yang berlokasi di jalan raya Sukatani Kecamatan Sukatani Kabupaten Bekasi Jawa Barat, dengan tema (Pelebaran Jalan Balong Asem – Srengseng Sukatani) menjadi sorotan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Prabhu Indonesia Jaya.
Pasalnya, dengan anggaran Rp. 494.596.800,00, diduga terkesan ada penyalahgunaan dan ketidakberesan dalam pelaksanaannya kini menjadi perbincangan hangat warga setempat, pada Kamis (13/6/2024).
Wakil Sekjen LSM Prabhu Indonesia Jaya Kabupaten Bekasi yakni Ujang HS ketika mendatangi lokasi pengaspalan untuk penempatan titik penandaan yang diduga sengaja di persiapkan pengambilan sampel cordil mereka meminta agar titik-titik tersebut di pindahkan minimal 10 meter dari titik yang diduga sudah disediakan.
“Ini diduga sengaja untuk memastikan kalau titik tersebut sudah di persiapkan terlebih dahulu. Ketidakpatuhan terhadap permintaan ini dikhawatirkan berpotensi mengakibatkan kesalahan dalam pelaksanaan proyek,”tandas Ujang HS.
Dirinya mencurigai diduga adanya kongkalikong antara pihak oknum Kontraktor dengan Konsultan serta Pengawas proyek. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan integritas dan transparansi dalam pelaksanaan tersebut,”tambahnya.
Disisi lain, dugaan penyalahgunaan juga muncul terkait dengan penandaan titik putih yang dilakukan sebelum pekerjaan pengaspalan dimulai. Oknum yang tidak diketahui asal-usulnya yakni Nano yang mengaku dari AMP, diduga terlibat dalam penandaan tersebut.
“Nano tidak memberikan penjelasan kepada saya, dia yang sudah menjadi peran memadai aspal memakai pilok putih,”ujarnya.
Lebih lanjut Ujang, dengan serangkaian dugaan ini penting bagi pihak terkait untuk segera melakukan investigasi menyeluruh guna memastikan integritas dan kualitas proyek yang sedang di jalankan.
“Saya berharap agar transparansi dan akuntabilitas menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan proyek pembangunan demi kepentingan bersama dan kemajuan daerah,”jelasnya.
Tak hanya itu salah satu warga inisial AR turut mengomentari situasi pelaksanaan pengaspalan dia mengatakan,”Perbedaan tebal aspal yang dipersiapkan menimbulkan dugaan bahwa persiapan kecurangan dilakukan secara konsisten oleh pihak Oknum pelaksana dan dinas,”cetus AR.
AR menambahkan, jauh perbedaannya sebelah sanah banyak yang tipis, tapi ini ada beberapa yang tebal. Anehnya yang tebalnya itu yang di bilang bapa Ujang tadi hanya ada di titik yang sudah di tandai Pilok putih.
“Saya sih berharap sama penggede di pemda biar nanti kalo di bor atau di ukur ketebalannya agar pindah jauh dari titik titik yang mana diduga sudah di sediakan oknum pelaksana,”harapnya.
Ditempat yang sama Asri selaku Konsultan supervisi kegiatan saat di konfirmasi awak media terkait ketebalan aspal Hot mix, titik cordil yang diduga sudah di siapkan dan keberadaan Pengawas dirinya membenarkan.
“Ketebalan aspal empat sentimeter bang, panjangnya kurang lebih empatratus kalo untuk pengawas saya sudah infokan tapi memang dari kemarin tidak datang mungkin ngukur di lokasi lain. Kalau untuk titik cordil yang abang duga sudah di siapkan silahkan nanti abang sampaikan ke PPTK atau dinas,”kata Asri. (Nr/Sr)