DETIKNEWS86.COM, Mamasa – Ratusan guru yang tergabung Forum Guru Bersatu berkumpul di lapangan kondosapata untuk melakukan aksi demontrasi di kantor bupati Mamasa.
Albert Sebagai Jendral lapangan mengatakan bahwa menuntut agar tunjangan gaji sertifikasi mereka segera di bayarkan, pasalnya sampai saat ini tunjangan gaji sertifikasi mereka triwulan 4 tahun 2022 belum di bayarkan, Jumat (17/03/2023).
“Ia gaji sertifikasi triwulan 4 Belum di bayarkan padahal dana dari kemendikbud sudah cair 100 Persen.” Katanya.
“Kami turun kembali kejalan karena kami meminta kejelasan kepada pemerintah daerah kabupaten Mamasa di alihkan kemana dana tunjangan gaji sertifikasi, non sertifikasi dan tamsil itu.” Ucapnya.
Ironisnya bahkan disebutkan masih ada ratusan guru belum menerima tunjangan sertifikasinya untuk triwulan ketiga, bebernya kepada wartawan
Sesampai di kantor bupati Mamasa ia menyampaikan aspirasinya “kami turun kembali lakukan aksi hanya ingin tahu dimana dasarnya pemerintah daerah kabupaten Mamasa mengalihkan gaji kami, padahal sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi No 4 Tahun 2022 dana tunjangan guru sertifikasi dan non sertifikasi itu tidak boleh di alihkan.” Katanya.
Lanjut Albert “apabila dana sertifikasi belum dibayarkan 72 Jam sejak pernyataan hari ini maka kami guru akan mogok mengajar sampai gaji sertifikasi guru dan tamsil dibayarkan.” Imbuhnya.
“Ia kami para guru akan mogok mengajar jika gaji sertifikasi dan tamsil belum dibayarkan oleh pemerintah daerah kabupaten Mamasa.” Ancamnya.
Namun pada saat aksi di depan kantor bupati Mamasa para demonstran kecewa lantaran tidak ada yang menerima aspirasinya, Terpantau Wakil bupati Mamasa Marthinus Miranda yang menerima para aksi tetapi ia hanya menyampaikan “saya hanya menerima para demonstran jika terkait dengan dana guru sertitifikasi,” Katanya Kepada demonstran.
Tak hanya sampai disitu para demonstran juga mendatangi gedung dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) kabupaten Mamasa menyampaikan aspirasinya.
Demianus sebagai orator aksi mengatakan “kami terpaksa harus turun menyuarakan hak-hak kami karena ada statemen yang kami dengar bahwa dari sertifikasi dan tampil memang sudah ada tetapi dialihkan ke pos lain yang lebih penting
“Dan inilah yang kami tidak terima sebagai guru, kami tidak tahu dana itu adalah merupakan hak kami yang sampai saat ini belum dibayarkan ini tentunya kami tidak terima untuk diketahui bersama seperti yang saya sampaikan bahwa pernah SMS banking berbunyi bagi teman-teman dan itu masuk tetapi pada hari yang sama dalam kurun waktu dana itu ditarik kembali.” Katanya Dalam orasinya.
“Bukankah ini sebuah pelecehan melakukan sebagai guru karena itu bapak-bapak wakil rakyat yang ada di Kabupaten Mamasa yang kami banggakan yang kami tahu bapak memiliki fungsi yang begitu hebat fungsi pengawasan fungsi legislatif yang membuat aturan-aturan dan perundang-undangan di daerah dan fungsi pembuat anggaran kami datang untuk mengadukan nasib kami tolong kami,” Kata Demianus Yang Juga Sebagai guru dan pengawas muda.
Jemi Jepri sebagai orator aksi juga mengatakan “Saya sempat mengarahkan teman-teman kalau bisa tidak demonstrasi namun yang membuatkan saya itu hadir di sini sakit hati karena sampai saat ini hak hak guru belum di bayarkan oleh pemerintah daerah apa lagi ini diatur oleh peraturan Kemedikbud bahwa jangan ada yang mengalihkan dana tunjangan guru sertifikasi, non sertifikasi, dan tamsil,” Katanya dalam orasinya.
“Maka itu kami harus menggerakkan menuntut ini contoh anak saya yang butuh biaya sekolah namun gaji kami belum dibayarkan apalagi kita banyak kebutuhan juga.
“Kami berharap tapi apa yang terjadi anak-anak kami mau bayar uang kuliah tahun ini mau bayar pondokan lalu kami mau ambil uang kemana jika bukan dari gaji tunjangan sertifikasi kami.” Ungkap Jemi dalam orasinya.
Sementara David Wakil Ketua I DPRD Mamasa yang menerima aspirasi para guru mengatakan “saya selaku anak putra daerah Mamasa merasakan duka yang mendalam atas situasi yang dirasakan oleh guru yang ada di kabupaten Mamasa, dimana seharusnya hal ini tidak boleh terjadi karena tanpa guru bagaimana nasib anak bangsa kedepan.” Ungkapnya.
“Oleh karena itu jika pemerintah yang tidak memperhatikan guru saya kira itu sangat keterlaluan, Maka dari itu kami menyikapi apa yang menjdi tuntutan para guru.” Katanya dalam menanggapi aksi demontrasi.
“Kami selaku wakil rakyat sebagai pimpinan DPRD kabupaten Mamasa yang mewakili apa yang menjadi tuntutan para guru dan kami sudah mengambil tindakan dan segera mengambil sikap yang tegas bahwa hari selasa 22/3/2023 kita akan mengadakan rapat dengar pendapat (RDP) dengan pemerintah kabupaten Mamasa.” tegasnya.
Sambung dia, “kami akan memanggil Kepala Badan Keuangan Anggran daerah beserta jajarannya, Kepala dinas pendidikan dan jajarannya dan pak sekda kemudian mengundang forum perwakilan guru bersatu untuk bersama – sama membahas pada hari selasa.” Tambahnya.
“Dan saya kira para bapak ibu jangan berkecil hati kami siap bersama dengan guru dan dengan rakyat apapun itu keadaannya, karena kurang lebih 300 Miliar APBD untuk gaji pegawai dan guru dan tidak ada alasan untuk tidak membayarkan hak hak bapak dan ibu.” Tegasnya.
Ia menambahkan “tentu ini akan bisa terjawab kalau eksekutif ada bersama kita diantaranya dinas keuangan, dinas pendidikan dan bupati juga sekda hanya itu jalan solusi,” Tuturnya
Senada dengan Jufri Sambo Madika, Sebagai ketua komisi II DPRD Mamasa “sebenarnya saya merasa malu karena teman – teman guru harus hadir ditempat ini bagi saya kamipun ada ditempat ini karena ada guru yang mengajarkan kami sehingga saya menjadi anggota DPRD, Lalu kenyataannya hari ini bapak/ibu guru yang datang di tempat ini dan bapak/ibu guru yang mengajarkam kalau ada segala sesuatu masalah di bicarakan dengan baik, tapi hari ini saya percaya ada sesuatu dikabupaten ini sehingga guru – guru harus berteriak untuk menuntut haknya.” Ujar Jufri
“Pertama saya tidak bisa mewakili DPRD Mamasa ditempat ini tapi saya mewakili fraksi partai golkar menyatakan bahwa pernyataan forum guru bersatu menjadi pernyataan fraksi golkar DPRD dan hari ini kami akan langsung membuat surat kepada eksekutif agar penyataan teman – teman guru dapat terealisasi dalam waktu dekat.” Katanya kepada demonstran.
“Yang kedua saya kira dana guru dari triwulan 3 dan 4 pada tahun 2022 dan sudah di akui oleh eksekutif bahwa ini dialihkan, di tempat ini saya tantang teman – teman semua dan pak kapolres silahkan lakukan penyelidikan terhadap penyelewengan anggaran ini, dan silahkan forum guru bersatu kalau benar – benar berani hari ini pun membuat laporan kepada pihak kepolisian karena sudah diakui bahwa anggaran ini sudah dialihkan ketempat lain.” Tambahnya.
“Kami disini hanya boleh memfasilitasi bapak/ibu dan pihak eksekutif dan sudah di janjikan oleh pak wakil ketua bahwa hari selasa kita akan bersama – sama membicarakan dengam pihak eksekutif terkait anggaran guru yang sudah dialihkan ketempat lain.” Tegasnya.
“Karena saya pribadi pun nasib ditentukan oleh guru – guru dan istri saya pun seorang guru tadi ketika mau berangkat dia sempat ijin bahwa saya akan demo dan saya persilahkan.” bebernya.
Secara terpisah Edi mitra bayar bank rakyat indonesia (BRI), “mungkin ada sedikit mis komunikasi atau kesalahpahaman jadi perlu saya luruskan karena dana yang masuk di rekening guru itu sebenarnya dana masuk itu pembayaran triwulan ke 3, Cuman ada kesalahan sistem yang tidak bisa kami kendalikan karena itu adalah kesalahan sistem sehingga terkirim double.” Jelasnya.
“Makanya dana itu kami tarik kembali karena bukan masa pembayaran pada triwulan ke 4 dan perlu saya jelaskan dana yang masuk pada kami selaku mitra bayar dana yang masuk itu memang pembayaran triwulan ke 3 dan dana triwulan ke 3 juga itu yang saya salurkan.” Terangnya.
“Mohon maaf jika ada yang terkirim double masukĀ mau tidak mau dana harus kami.kembalikan karena ada kesalahan sistem sehingga ada yang terkirim double, sehingga ada yang beranggapan bahwa itu adalah triwulan ke 4 karena itu dana masih periode triwulan ke 3,” Katanya saat memberikan tanggapan ke demonstran di Kantor DPRD Mamasa.
Poros Rakyat Mamasa, datangi kejaksaan Mamasa dengan memasukan Laporan pengaduan masyarakat, diterima langsung Kajari kabupaten Mamasa. (Arruan B)