Karawang : //detiknews86.com/ – Rombongan pemancing asal warga Kabupaten Bekasi naas menaiki Kapal Nelayan bermerek Sumber Makmur di hantam ombak akibat cuaca xstrim sampai terbalik di laut perairan Sadewa Tanjungpakis Kecamatan Pakisjaya Kabupaten Karawang Jawa Barat, sekitar pukul 04.00 WIB pada Sabtu (16/09)2023) pagi.
Kejadian tersebut, sampai mengakibatkan dua korban jiwa meninggal dunia terbawa arus lautan. Dan rombongan pemancing lima orang, total menumpangi Kapal delapan orang, termasuk 1 Kapten, dua ABK.
“Yang sudah di evakuasi yakni Yogi Haryono (32) asal warga Kampung Baru RT 06/17 Harapanjaya Kota Bekasi, Hamidi (36) asal warga Kampung Bulak Sentul Harapanjaya Kota Bekasi. Sedangkan dua korban lainnya yang belum ditemukan Surono asal warga Medan Satria Bekasi dan Nanang, Kosim Kapten Kapal warga Tanjungpakis,”kata salah satu warga Nelayan Tanjungpakis.
Masih di jelaskan warga Nelayan Tanjungpakis, dari delapan orang tersebut, empat orang korban lainnya berhasil ditemukan dengan keadaan selamat, yakni Dede Sulaiman asal warga Bekasi, Nawawi asal warga Ujung Menteng. Dan dari penumpang kapal, Rizki Gilang asal warga Tanjungpakis, Wandi asal warga Tanjungpakis juga dari ABK Kapal.
“Beberapa korban ditemukan setelah ada salah satu Kapal Nelayan hendak berangkat mancing ia melihat ada enam korban sedang terapung terbawa arus laut,”jelasnya.
Disisi lain salah satu Nelayan Pakis pada saat itu bertemu dengan korban ia menceritakan kepada awak media, kami tadinya mau berangkat ke laut mau mancing, melihat ada yang terapung di laut minta tolong langsung kapal kami mendekati.
“Saya melihat ada enam korban terapung, dua orang sudah meninggal. Kami juga beserta rombongan balik arah untuk membawa korban evakuasi ke darat, ada dua korban lainnya yang belum ditemukan, ini sedang melakukan penyisiran yang dilakukan oleh petugas Pokmaswas,”cerita salah satu Nelayan Pakis.
Saat dikonfirmasi awak media Dede Sulaiman (23) korban yang berhasil dievakuasi dengan selamat dengan wajah yang pucat ia mengatakan, kami beserta rombongan berangkat pada malam sabtu jam dua malam dari muara Tanjungpakis, menuju Rik Nakula.
“Sewaktu kami berada di pertengahan perjalanan menuju Rik Nakula sekitar Jam empat pagi, kapal yang kami tumpangi terkena gelombang tinggi dan terbalik,”ucap Dede Sulaeman.
Masih dijelaskan Dede Sulaeman, saat kapal terbalik ada orang lainnya berpegangan dengan barang-barang kapal seadanya, awalnya kami berkumpul berbagi alat keselamatan karena terlalu lama dilautan dan diserang ombak besar akhirnya kami terpisah.
“Kami ada delapan orang bertahan hampir tujuh jam di laut dengan alat keselamatan barang kapal seadanya, dalam keadaan panik mencari bantuan saya melihat Yogi dan Hamidi sudah meninggal, serta satu rekan kami Surono juga sudah meninggal, karena tak ingin jasad Surono hanyut, kami terpaksa mengikat di badan kapal yang posisinya sudah tenggelam,”tambahnya.
Sedangkan Kapten kapal disaat itu bang Nanang, Kosim kami melihat masih ada untuk menunggu bantuan bersama jasad Surono yang sudah meninggal.
“Setelah kami kembali dapat pertolongan dari rekan Nelayan, kami melihat badan kapal yang terbalik masih mengapung. Maka dari itu jasad surono warga asal Bekasi serta Nanang, Kosim Kapten Kapal warga Tanjungpakis sampai saat ini belum ditemukan,”jelasnya. (Sr/tim)