Namlea,Kab.Buru (Maluku)
Detiknews86.Com –
Peran museum seiring dengan kemajuan zaman teknologi dan informasi,tak sekadar menitikberatkan pada pemeliharaan benda-benda bersejarah lebih dari itu,museum mesti menjadi media pelestari identitas sebuah negeri.Jumat (08-04-22)
Hal ini dikatakan oleh salah satu Staf Museum Siwalima Ambon,Welem Dekoko SPd.Menurutnya di Propinsi Maluku hanya memiliki satu-satunya museum yaitu museum Siwalima.
“Jadi kami pihak museum Siwalima Maluku sangat berharap kepada pihak daerah untuk bagaimana memiliki museum,”Katanya.
Lanjutnya,museum merupakan rumah tua peradaban bagi setiap Kabupaten/Kota atau Propinsi sehingga dapat dikenal oleh generasi muda.
“Jadi terkait dengan kegiatan kami,pameran keliling yang dilakukan oleh Museum Siwalima adalah untuk memperkenalkan koleksi Museum Siwalima kepada anak-anak siswa maupun umum,”Jelasnya.
Ditambahkan,pihak Siwalima Maluku akan memberikan semacam trigger kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buru lewat Bidang Kebudayaan untuk bagaimana bisa mengoptimalkan bangunan yang sangat bersejarah ini untuk bisa dijadikan museum.
“Seperti yang kita ketahui bersama bahwa sebenarnya Buru ini merupakan Daerah yang memiliki sejarah dan budaya yang sangat banyak dan beraneka ragam,”Ungkapnya.
Menurut Wem Dekoko,setelah dirinya berkonsultasi dengan Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Buru,Joharia Tan SE,baruah diketahui kalau di Buru ini banyak sekali koleksi budaya dan sejarahnya.
“Jadi setelah saya berkonsultasi dengan ibu Kabid Kebudayaan,kami baru mendapat informasi kalau di Buru memiliki banyak koleksi budaya dan koleksi sejarah namun mungkin hak kepemilikannya masih ditangan pribadi,”Ungkapnya.
Diteruskannya,kami memberikan masukan kepada Kabid Budaya untuk bagaimana agar supaya benda-benda bersejarah itu bisa menjadi koleksi di Kabupaten Buru dan dia tetap lestari.
“Kita akan menginventarisir, menjaganya di dalam sebuah wadah atau sebuah media yang namanya museum.Karena museum menjadi representatif Daerah,”Tandasnya.
Ditegaskan kembali olehnya bahwa,Propinsi Maluku ini memiliki budaya dan sejarah yang berbeda.Di Kabupaten Buru pasti dia punya budaya berbeda dengan di Maluku Tenggara Barat.
“Kami dari Propinsi ingin setiap Daerah Tingkat Dua memiliki museum yang bercirikan Daerah tersebut. Nanti kami dari museum Siwalima Propinsi Maluku membawa koleksi-koleksi kami yang ada di museum Siwalima yang punya hubungannya dengan Buru yang memiliki nilai historis dengan Buru,”Imbuhnya.
Koleksi-koleksi yang akan ditampilkan sebagian besar juga memiliki nilai historis dan benang merah dengan pihak Buru.
“Kami dari museum Siwalima memiliki beberapa koleksi yang berasal dari Buru otomatis pasti setiap koleksi itu memiliki sejarah,”Unggahnya.
Di museum Siwalima memiliki spesifikasi pekerjaannya,ada kurator yang tugasnya melihat koleksi untuk bagemana menata,kemudian yang namanya edukator yang mempelajari koleksi itu darimana asal sejarahnya sampai koleksi itu bisa ke museum.Konsevator orang yang melakukan penanganan koleksi yang rusak atau usang.Museum Propinsi Maluku memiliki beberapa koleksi yang berhubungan dengan Buru.Sehingga kami mengharapkan adanya perhatian yang tinggi terhadap pelestarian Sejarah dan Budaya di Kabupaten Buru oleh Pemerintah Daerah.
“Untuk melindungi aset-aset Budaya dan Sejara yang dimiliki di Buru adalah dengan dibangunnya sebuah media yang namanya museum,karena disitu semua yang menyangkut sejarah yang sifatnya benda yang dapat dilihat.sejarahnya pasti otentik dan tidak bisa diputarbalikkan atau disamakan dengan ditempat lain makanya mohon Pemda Buru dengan sangat melihat ini sebagai bentuk keprihatinan anak daerah terhadap bagaemana upaya pelestarian budaya dan sejarah di kabupaten buru ke depan,”harapnya.
(Bung Forbes)