Salurkan Bantuan Untuk Korban Kebakaran di Abdya, Haji Uma ‘Diserbu’ Emak-Emak

Share artikel ini

DETIKNEWS86.COM, ABDYA

Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) asal Aceh H. Sudirman yang akrap disapa Haji Uma kunjungi lokasi kebakaran di Gampong Geulumpang Payong, Blangpidie, Aceh Barat Daya (Abdya).

Ini merupakan kunjungan kerja atau reses di wilayah Barat Selatan Aceh. Senin (24/07/2023).

Namun ada pemandangan menarik dilokasi, sebab tak lama saat Haji Uma sampai di lokasi kebakaran, tiba-tiba saja puluhan emak-emak langsung ‘serbu’ atau mengerumuninya.

Kumpulan emak-emak itu mengidolakan Haji Uma. Selama ini mereka hanya dapat melihat Haji Uma di layar kaca lewat drama komedi “Eumpang Breuh” yang diperankannya.

Seorang emak-emak mengatakan, awalnya dirinya tidak mengetahui kedatangan Haji Uma, namun setelah melihat ada kerumunan, dia langsung mendatangi ke lokasi untuk berfoto dengan Haji Uma.

“Sebenarnya agenda yang kita mulai dari Subulussalam, Singkil, Aceh Selatan. Saat, dalam perjalanan kita mengetahui ada musibah kebakaran, maka kita singgah sebentar dan kita silaturahmi,” kata Haji Uma.

Disela-sela silaturrahmi tersebut, senator Aceh itu juga menyerahkan bantuan tunai kepada korban kebakaran yang menghanguskan sembilan ruko yang diserahkan kepada kepala desa setempat.

“Ini merupakan bentuk empati kita, untuk solidaritas kita dan sedikit memberikan bantuan tunai,” tuturnya.

Melihat kondisi tersebut, ia berharap kepada pemerintah baik tingkat desa maupun kabupaten bagaimana penanganan lebih lanjut tentang korban-korban kebakaran.

“Ini kita harap yang pertama dari pemerintah harus konsen memperhatikan tentang perspektif ujian, tentu dalam hal ini kita tidak perlu menyalahkan siapapun,” sebutnya.

Selain itu, untuk ke depan, H Sudirman atau akrab disapa Haji Uma mengharapkan kepada jajaran Pemerintah mulai dari kepala desa hingga Kabupaten melalui dinas terkait untuk melakukan penataan terhadap zona penduduk.

Menurutnya hal tersebut sangat penting. Selain itu Dinas terkait perlu melakukan pendataan yang kemudian sterilisasi terhadap dampak musibah yang terjadi misalnya PLN.

“PLN juga harus ambil bagian di sini terhadap instalasinya yang nanti dikeluarkan satu surat kepada pemerintah lalu mengeluarkan surat kepada penduduk untuk bagaimana melakukan sinkronisasi perawatan jaringan,” tegasnya.

Menurutnya, kondisi instalasi jaringan listrik di wilayah Abdya saat ini sudah begitu semberaut yang dikuatirkan akan rentan terjadi masalah kebakaran.

“Ini merupakan pelajaran penting sehingga dengan upaya membenahi jaringan listrik tentu kita bisa menekan angka musibah ke depan. Karena jaringan yang ada ini sudah cukup lama,” ujarnya.

Padahal sambungnya, secara aturan dan perundang-undangan sendiri ada batas waktu di dalam pemeliharaan perawatan jaringan.

[Bayu H.I]