Pematangsiantar,detikNews86.Com –Seorang remaja berinisial AAS alias Arya, remaja 16 tahun hanya bisa pasrah terduduk di lorong RS Vita Insani Pematangsiantar, Jumat (4/2/22) siang. Sejak sebulan lebih, ia masih menunggu kehadiran dan kedatangan orangtua untuk menjemputnya setelah sebelumnya dirawat pasca lengan kanannya mengalami luka sebulan yang lalu.
Dikisahkan siswa SMA Kelas I ini, dirinya terpaksa dibawa ke rumah sakit lantaran lengannya di bagian pergelangan mengalami luka sobek karena tidak sengaja memukul jendela kaca rumah yang sebelumnya telah retak.
“Awalnya lengan ku luka. Aku lagi duduk di rumah, terus terpukul ku lah jendela kaca yang ada di belakang ku. Kemudian setelah luka, aku dibawa ke sini (RS) sama Nenek (kandung),” ungkap Arya yang ditemui di Ruang Anggrek RS Vita Insani Kota Pematangsiantar, Sabtu (5/2/22).
Diungkapkan Arya kembali, luka sobek pada pergelangan tangannya tersebut terjadi pada Minggu (19/12/21) malam. Tidak hanya itu, Arya juga kembali mengatakan bahwa setelah kejadian tersebut seketika neneknya membawanya ke RS Vita Insani Pematangsiantar. Kala itu neneknya datang bersama Arya yang bekerja mengisi waktu kosong setelah sepulang sekolah.
“Arya kerja di tempat gas. Yang bawa ke sini toke sama nenek nya dia. Orangtua ditelpon sama nenek. Dijawab orangtua katanya disuruh dijahit saja. Tapi rumah sakit di sini ditelepon lagi untuk mengabarkan perlu dioperasi,” kata Arya kembali.
Saat ini Arya merasa bingung. Setelah sebulan lebih berada di rumah sakit tak sekalipun orangtuanya datang menjenguk ataupun memberi semangat padanya. Bahkan neneknya yang tadi menemani selama sepekan telah pulang dan tanpa kabar hingga saat ini.
“Mamak sama ayah udah Arya telpon namun. Jawabnya ayah, tunggu sabar. Tapi nggak pernah datang sampai sekarang. Ya aku saat ini tinggal di rumah sakit,” katanya pada saat diwawancarai.
Sehari-hari di rumah, Arya hidup sebagai remaja yang pekerja keras. Sejak SMP telah merasakan kerja untuk biaya kebutuhan. Mulai dari kerja di rumah makan, fotografer dadakan, hingga bekerja di warung bakso. “Kalau kerja di tempat gas itu baru 4 minggu. Dari SMP aku sudah kerja. Kerja di rumah makan, fotografer, kerja di warung bakso,” kata Arya dengan polosnya.
Disinggung mengenai keberadaan orangtuanya, Arya mengatakan bahwa ayahnya bernama Wira Dana Wijaya dan ibunya bernama Widia Merlia Wati. Adeknya ada empat orang. Mamak sama Papanya juga dikabarkan sudah pindah ke Bah Gunung, Perdagangan. Sebelumnya mereka tinggal di Sinaksak (Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun.
Terpisah, Humas Rumah Sakit Vita Insani Pematangsiantar, Sutrisno Dalimunthe yang ditemui membenarkan status perawatan yang dijalani oleh Arya hingga kini.
“Ya benar pasien ini tersebut masih dirawat rumah sakit. Pasien tersebut anak berjenis kelamin laki-laki di bawah umur yang tidak pernah dilihat orangtuanya hingga saat ini. Dan sampai saat ini menunggu kedatangan orangtua untuk menanggungjawapi anaknya,” pungkasnya. (Ibs)