Jepara,Jateng//detiknews86.com – Dalam rangka menjaga tradisi dan budaya masyarakat Desa Menganti, Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara, Pemerintah Desa Menganti mengadakan sedekah bumi. Akibat adanya Pandemi Covid -19 selama dua tahun lebih sebelumnya perayaan sedekah bumi diselenggarakan dengan cara sederhana tidak menyajikan pagelaran kesenian ataupun hiburan lainnya, warga hanya menyuguhkan menu makanan khas yang dikumpulkan di tempat tertentu, setelah itu warga berdo’a bersama memohon kepada Allah Yang Maha Kuasa agar diberikan kemudahan segala urusan, hasil panen bagus, dijauhkan dari balak dan marabahaya desanya diberikan ketentraman.
Dengan adanya kelonggaran saat ini, warga masyarakat bersepakat dalam puncak rangkaian sedekah bumi malam hari ini menyuguhkan Ketoprak Wahyu Budoyo, dengan judul Ampak-Ampak Tulung Agung Indro Kusumo Jumeneng Ratu, yang bertempat di depan kantor Balai Desa Menganti” Upaya melestarikan kesenian tradisional ini memang selalu di dengungkan oleh para tokoh dan sesepuh desa dan juga masyarakat,” ungkap Kepala Desa Menganti Ali Mansur di sela-sela kesibukannya Senin (13/6/22).
Masih kata Ali Mansur, Ketoprak merupakan warisan leluhur yang harus di uri -uri, dengan kita bersama masyarakat melestarikan kearifan lokal, tradisi ini tidak akan punah hingga kapan pun, namun ketika warga tidak merawat kesenian seperti ini lambat laun akan tergerus oleh perkembangan zaman.
” Tradisi sedekah bumi ini memiliki nilai history yang harus kita bersama mengetahuinya. Ini perwujudan warga meyakini, mengerti dan paham tentang wujud syukur terhadap sang pencipta alam semesta, karena bumi, air yang kita tempati dan petik hasilnya agar selalu lestari,” beber orang nomer satu di Pemerintahan Desa Menganti.
Ia juga mengatakan bahwa pementasan Ketoprak adalah puncak kegiatan Sedekah Bumi, karena menurutnya, rangkaian kegiatan sudah di mulai dari sepuluh hari yang lalu, dengan berbagai kegiatan seperti lomba Volly, tenis meja, lomba pidato untuk anak SD dan MI, catur, serta bazar murah yang di isi oleh puluhan lapak aneka makanan dari hasil bumi desa Menganti serta jalan sehat yang di ikuti 3000 warga.
Masih kata Ali Mansur, Disamping nguri uri kesenian Jawa, pagelaran ketoprak ini juga dapat menggerakan perekonomian lokal, mengingat dalam rangkaian sedekah Bumi serta pertunjukan wayang itu banyak para pedagang dadakan yang menjajakan dagangannya. Dengan adanya transaksi tersebut terjadi perputaran uang yang akan membantu pemulihan ekonomi lokal. Menutup perbincangannya Ali Mansur mengatakan, dengan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kebersamaan dan kerukunan antar warga seperti selogan desa Menganti “Guyub Rukun Bangun Desa”, pungkasnya.
Sementara itu, salah satu tokoh pemuda desa Menganti Ery yang bekerja di salah satu badan usaha milik Pemda Jepara ini mengatakan, nguri uri budaya jawa sangat baik sekali dilakukan, karena tanpa peran serta dan dukungan warga masyarakat seperti ini kesenian jawa dalam dalam hal ini ketoprak jarang ditemui.
Dengan warga nguri-uri budaya seperti ini ditengah pesatnya persaingan kemajuan teknologi, akan dapat membantu melestarikan budaya jawa. Dan sedekah bumi ini dituangkan dalam cerita tokoh ketoprak yang akan di gelar malam ini,” sebagai bentuk rasa syukur warga masyarakat, atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT kepada warga masyarakat khususnya warga Desa Menganti, serta semoga para warga masyarakat menganti semakin rukun dan kompak, sehingga dapat bersama-sama berpartisipasi bangun desa , tuturnya.
Namun ada hal menarik yang di dapat dalam penelusuran dilapangan, yakni menurut informasi, meski kegiatan sedekah Bumi ini menghabiskan dana lebih dari Rp 100 juta, tapi Pihak Pemdes Menganti tidak membebani pada masyarakat, artinya pihak Pemdes tidak menarik iuran atau minta sumbangan dalam bentuk apapun dari warga masyarakat Menganti. ( Enn )