Sekolah Dasar Negeri 3 Banyuasin II Gelar Diseminasi Budaya Positif.

oleh
oleh
Share artikel ini

Banyuasin,|| detikNews86.Com-

Diseminasi adalah suatu kegiatan yang ditujukan kepada kelompok atau individu agar mereka memperoleh informasi, timbul kesadaran, menerima, dan akhirnya memanfaatkan informasi tersebut. Lebih singkatnya, diseminasi adalah proses penyebaran inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola serta penyebarluasan ide, gagasan, dan sebagainya. Diseminasi berkaitan dengan tindakan inovasi yang disusun dan disebarkan berdasarkan perencanaan yang matang melalui diskusi atau forum lainnya sehingga terdapat kesepakatan untuk melaksanakan inovasi.

Diseminasi umumnya dilakukan suatu lembaga atau institusi kepada masyarakat atau khalayak untuk menyebarluaskan suatu informasi atau rencana program sehingga tercapai kesesuaian antara kepentingan masyarakat dan institusi tersebut.

Sebagai calon guru penggerak (CGP), punya kewajiban melakukan kegiatan Diseminasi Budaya Positif kepada sesama guru di sekolahnya. Hal itu yang dilakukan, Mustopa, S.Pd, dan Desi Rismawati,S.Pd, calon guru penggerak di SD Negeri 3 Banyuasin II pada kamis, (19/10/2023).

“Saya berterima kasih kepada teman-teman dan Kepala Sekolah atas dukungan yang diberikan. Karena tidak mungkjn saya bisa bikin diseminasi kalau tidak ada dukungan, terutama dari BPK Kepsek,” ungkap Topa sapaan akrabnya.

Biar bagaimanapun kami membawa nama baik  sekolah sebagai guru penggerak. Karena setiap kali kegiatan, mereka dipanggil berdasarkan sekolah, Budaya Positif ini, jelas Desi Rismawati,S.Pd.

lanjut Desi merupakan Modul 1 dari program guru penggerak yang diikuti. Diseminasi ini penting karena peran guru penggerak adalah bagaimana menularkan kebiasaan baik kepada guru-guru lain dan peserta didik dalam membangun budaya positif. Yakni, dengan menguatkan apa yang sudah menjadi budaya dan iklim yang baik di sekolah.

Budaya positif meliputi 6 hal. Yaitu 1) perubahan paradigma stimulus respons, 2) konsep disiplin positif, 3) keyakinan kelas, 4) pemenuhan lima kebutuhan dasar manusia, 5) lima posisi kontrol, dan 6) segitiga restitusi. Budaya positif ini sebagai penguatan pendidikan karakter untuk profil pelajar Pancasila tuturnya.

(Hamkah)