Tubaba.detiknews86.com
Sekolah Seni Tulangbawang Barat (Tubaba) Lampung, menggelar Workshop Lokakarya Komunikasi dan Publikasi Festival, jelang hari puncak Tubaba Art Festival (TAF)edisi ke -7,yang di selenggarakan di Wisma Asri Tiyuh Tirta Kencana, Kabupaten setempat.
Kegiatan yang di hadiri beberapa narasumber tersebut diantaranya, Eggi Yunaedi Panel Ahli Indonesiana, frans Sartono jurnalis senior Kompas, Taufik Darwis Sekolah Seni Tubaba, Zulfandi JPJR Belitung Timur dan Dedi Priyono Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI),beberapa organisasi perangkat Daerah(OPD),jurnalis serta komunitas penggiat seni tubaba.
Disampaikan,Eggy Festival ini di gelar bagian dari penyampaian pesan untuk membentuk masyarakat tubaba yang Nemen Nedes Nerimo (Nenemo).
“Festival itu adalah sarana untuk menyampaikan komunikasi, Membangun identitas serta guna menata pembagunan yang ada di Kabupaten Tulangbawang Barat khususnya di bidang kesenian,” jelasnya.
Dikatakan,Zulfandi untuk menggelar sebuah kegiatan Festival,tentunya terlebih dahulu di perlukan konsep yang menarik.
“Yang pertama kita harus ada pembedaan dengan daerah lain, supaya menarik dan menjadi pembeda. Karena setiap daerah ada sungai, taman namun kita harus menjadi pembeda,” imbuhnya.
Menurutnya,Tubaba ini mempunyai cagar budaya yang dapat meningkatkan potensi perdagangan dunia.jika bisa di angkat dari sisi sejarah dan makanan khas.
“Setiap tahun kalau kita mengadakan Festival harus mengangkat suatu yang berpotensi dan suatu yang belum di ketahui orang banyak. Sehingga bila kita angkat menjadi sebuah Festival yang tadi nya tidak beharga menjadi beharga dan memiliki daya saing sampai internasional,” paparnya..
Sementara, di katakan Ketua PWI Dedi Priyono Dengan TAF 2023 kita sangat bersyukur dengan ada nya kolaborasi antara Kemendikbud dan Sekolah Seni Tubaba.
” Sekolah Seni Tubaba ini yang sebenarnya diinginkan oleh pendahulu kita. Bagai mana cara nya lebih memajukan Tubaba ,untuk semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan wartawan agar bisa berkolaborasi serta memahami arti komunikasi dan publikasi,”pungkasnya (San)