Setelah ditetesin Vaksin Polio Seorang Balita Lemas Sehingga Meninggal

oleh
oleh
Share artikel ini

Setelah ditetesin Vaksin Polio, seorang balita lemas hingga meninggal

DetikNews86.Com

Indramayu -Sub PIN Polio merupakan pekan pemberian imunisasi polio guna mencegah dan memutus rantai virus penyakit polio yang mengakibatkan lumpuh layu pada anak, namun sebaliknya kisah yang dicetakan orang tua korban Sunenti kecamatan Kroya.

Menurut keterangan sunenti(ibu kandung Alm), awalnya saya keluar rumah, mau main ketetangga, terus ada bidan, saya dipanggil sama bidan, namun saya sudah jelaskan

“saya bukan tinggal disini” bidan tersebut langsung tetesan vaksin polio tetes ke mulut anak saya” 31 mei 2023

Setelah ditetesin, anak saya lemes keluar keringat dingin, ada bintik bintik merah seperti penyakit tampek, setelah itu saya bawa ke klinik, bahkan saya bawa ke puskemas Tukdana nemuin bidan yang memvaksin polio anak saya, namun tidak ketemu. Saran bidan lainnya suruh bawa ke Indramayu, disana sudah di pasang infus habis beberapa jam kemudian meninggal hari sabtu 3 Juni 2023.

Tadinya anak saya sebelumnya sehat dan baik – baik saja namun setelah di imunisasi vaksin jenis tetes, tiba tiba lemes aja, biasanya keras, terus habis diminumin susu langsung muntah. Ungkap dengan nada sedih (8 Juni 2023)

Mulyadi Kepala tata usaha, mewakil dari kepala puskesmas tukdana menerangkan bahwa Biasanya sebelum di vaksin ditanya terlebih dahulu, keadaan anak sehat atau tidak, karena vaksin ini paling aman dari berbagai vaksin, dan tidak ada efek samping.

“Yang saya tahu vaksin polio ini yang paling aman, vaksin polio itu untuk mencegah penyakit lumpuh”

Vaksin polio itu wajib, surat edaran ya pun ada, karena Indonesia kan harus sehat seluruh dunia tidak boleh ada anak yang lumpuh dari penyakit itu.

ketika dari pihak orang tua balita menolak untuk di vaksin, Kita gak lakukan itu, kalau menolak paling kita minta tanda tangan saja.

Kalau vaksin polio itu bebas, dimana aja, dimana aja bisa.

Teknis dilapangan bisanya dikumpulin di tempat posyandu, dimana kita tidak mencapai Terget, karena orang tua itu sibuk, maka kita bekerjasama dengan pemerintahan desa dan masyarakat untuk lakukan sweeping kerumah rumah.

Membenarkan bahwa pihak dinas kesehatan bertanggung jawab untuk melalukan kunjungan silaturahmi dan memberikan dana kompensasi , saya juga mau kesana namun dari pihak dinas tidak diperbolehkan, biar pihak dinas kesehatan dibidang program vaksin polio yang akan bertanggung jawab (9 Juni 2023)

Menurut kepala dinas kesehatan kabupaten Indramayu dr. H. Wawan Ridwan, MM
ketika ada kejadian imunisasi jadi sakit, Memang ada anggaran untuk pengobatannya,mungkin yang dimaksud Mulyadi adalah anggaran pembiayaan pengobatan , pengobatan saya jamin.

Kebetulan si bayi Karpi ini pada purtaran pertama tidak mendapat imunisasi, kemudian pada putaran ke dua mulai 20 mei mendapatkan imunisasi dibawah orang tuanya ke posyandu Desa Tukdana.

Klo kita analisa kasus ini, pada saat anak itu di tetesin tidak ada demam dan diare, kemudian kelihatannya anak itu sehat tidak ada demam dan diare maka ditetesin.

Petugas kami di puskesmas sesungguhnya melaksanakan program pemerintah sesuai instruksi dari kementerian kesehatan (12 Juni 2023)

Sementara bidan Julia yang memberikan polio ke anak ibu sunenti, belum kami klarifikasi,

Menurut dr Widodo kepala puskesmas Tukdana,menjelaskan untuk klarifikasi dengan bidan Julia harus didampingi oleh pihak dinas, itu pesan dinas,.(13 Juni 2023) Tegasnya.

(T.Budi)