Gunungsitoli.Detiknews86.com
Oknum berinisial ODH diduga telah melakukan perbuatan asusila dengan menghamili seorang gadis berinisial AW (22) Warga Desa Idanotae, Kecamatan Gunungsitoli Idanoi Kota Gunungsitoli Sumatera Utara.
Diketahui, Gadis berinisial AW, tak lain dari rekan kerja oknum kades sebagai stafnya dikantor Desa Idanotae. Padahal oknum kades ODH dalam statusnya sudah mempunyai istri dan anak.
Hal ini mencuat dipermukaan lantaran korban bernisial AW bersama orangtuanya mendatangi rumah kediaman oknum kades untuk mempertanyakan dan meminta pertanggungjawaban.
Dihimpun media ini dari Korban bernisial AW saat dikonfirmasi mengaku bahwa oknum kades berinisial ODH telah menghamilinya dan sedang mengandung dengan usia kurang lebih enam bulan dua minggu.
“Saya datang dirumah kades saat ini untuk menjumpainya dan masih belum bertemu karena tidak berada dirumahnya dan terkesan mengelak serta tidak bertanggungjawab, dan pihak keluarga oknum kades menyuruh saya untuk pulang, “Ungkap Korban Kepada wartawan. Kamis (11/08/2022)
AW menuturkan bahwa perbuatan yang dilakukan ODH sudah berangsur lama sejak bulan Juni tahun 2020 dan dirinya mengaku sudah sering terjadi setiap saat bersama dengan kadesnya untuk mengurus surat-surat di kantor dinas yang berkaitan tentang urusan desa.
“Terakhir perbuatan yang dilakukan kades pada bulan Maret 2022 yang lalu dan disitu pak kades sudah melihat keadaan saya sudah mulai ada perubahan, “tuturnya.
Dikatakannya, dianya takut memberitahukan kepada orangtuanya lantaran mendapat berupa ancaman dari oknum sang kades itu.
“Kata Kades, Kalau kamu mengasitau kepada orangtuamu, keluargamu akan terancam dan pekerjaanmu ini akan terancam juga, “Ancam kades saat diceritakan AW.
Singkat cerita, AW mengatakan bahwa dengan mengalami adanya perubahan pada tubuhnya sehingga ianya memberanikan diri memberitahukan kepada kedua orangtuanya bahwa dia hamil.
Sebelumnya, saya sudah memberitahu kepada oknum kades berinisial ODH melalui telepon seluler bahwa saya lagi dalam keadaan hamil dan kepala desa terkesan mengelak dengan menjawab “Apakah saya tidak salah dengar ya dan tak lama kemudian via komunikasi putus dan tidak menyambung, “Ucap AW dengan nada sedih.
Ditempat yang sama, Martina Maduwu sebagai sang ibu dari AW sangat berharap ada titik terang dan tak berhenti henti mengantar ankanya di kediaman Oknum Kades berinisial ODH.
“Kami sebagai orangtua korban meminta supaya ada pertanggung jawaban terhadap perbuatannya kepada anak kami, “harap Keluarga korban.
Selain itu, Martina juga mengungkapkan bahwa kasus ini bukannya tidak melaporkan kepada pihak berwajib karena pihaknya menjalani sesuai prosedur dari bawah.
“Kasus ini sudah dilaporkan kepada kepala dusun secara lisan sehingga kami sampai saat ini tidak melapor kepada pihak berwajib, “Pungkas.
Atas kejadian ini saat dikonfirmasi oknum Kepala Desa Idanotae berinisial ODH baik itu melalui telepon selulernya maupun via chat WhatsApp dan sampai saat ini belum mendapatkan jawaban. (EM)