Sungguh Memprihatinkan Proyek Pekerjaan Jalan Lingkungan Di Desa Sukamulya Kecamatan Sukatani Di Duga Menjadi Ajang Bisnis*
Bekasi||Jabar||DetikNews86.Com
Pekerjaan Proyek Peningkatan Jalan lingkungan Kampung Serengseng, RT 02 RW 02, Desa Sukamulya, Kecamatan Sukatani Kabupaten Bekasi, Di duga tidak sesuai spek dan RAB, dari hasil pantauan team awak media dan lsm Prabhu Indonesia Jaya dilokasi kegiatan, pada Sabtu. Jum’at Malam, (02/09/2022).
Dengan Sumber Dana APBN Kabupaten Bekasi, Tahun 2022, Pelaksana Pekerjaannya diduga asal jadi atau tidak sesuai spek dan Rab, terlihat dari pengecoran sisa papan Bekisting begitu jau tidak pul disaat diukur sisa papan diatas coran 10 cm berati coran hanya 5 cm ada yang 9 cm berarti coran hanya 6 cm jalan yang di cor terlihat tidak rata, pemasangan papan bekisting, tidak sesuai sehingga diduga akan mengurangi volume ketebalan beton, Pengawas Pelaksana pendamping desa diduga ada indikasi kerjasama untuk meraup keuntungan yang lebih besar dengan oknum kepala desa, terlihat kegiatan yang amburadul.
Proyek Pengecoran peningkatan jalan lingkungan menurut keterangan salah satu oknum Pegawai Desa Sukamulya saat di konfirmasi fia WhatsAp untuk menanyakan volume panjang lebar dan ketebalan, ijin ketua kalo ngecor jialing anggaran dari anggaran apa ijin ini, APBN anggaran desa, trus lebar brapa tinggi brapa ketua ijin, jawaban oknum Pegawai Desa Ukur AJAH sendiri, ok siap, dijawab kembali oleh oknum pegawai desa yang biasa dipanggil Kardun. Ya terserah luh maunya. Ucap Kardun.
Dengan ketebalan papan bekisting 15 cm, namun dari hasil pantauan media dan lsm ketebalannya bervariatif,5 cm, 6 cm, padahal ketebalan papan bekisting15 cm.
N. Rudiansah Ketua DPD LSM PRABHU INDONESIA RAYA Kabupaten Bekasi Yang sedang berada dilokasi proyek pengecoran dan sesudah pengecoran jalan lingkungan mengatakan, Kegiatan proyek seperti ini apakah sudah dibenarkan apa bagaimana soalnya ketebalan coran bervariatif, Ketebalan tengah hanya 5 cm sisi kiri dan kanan 6 cm dan 7 cm, sangat terlihat jelas pekerjan tersebut sudah banyak pengurangan volumu demi meraup keuntungan yang lebih besar, tidak memikirkan mutu dan kwalitanya padahal uang tersebut adalah uang Rakyat bukan dari kantong pribadi, Ungkap N.Rudiansah.
Red