SWI Minta APH Tindak Tegas, Manakala Pekerjaan Rigied Beton Di Desa Solokan Di Duga Berpotensi Merugikan Keuangan Negara
Detiknews86._Karawang.- Sekber Wartawan Indonesia Kabupaten Karawang, meminta agar Pemerintah dan pihak terkait APH sidak kelapangan untuk memastikan, manakala dugaan Pengecoran Rigied Beton Diwilayah Desa Solokan berpotensi ada kecurangan yang merugikan keuangan negara. Ucap Js.
Kegiatan Pekerjaan Rigied Beton jalan poros diwilayah Dusun Solokan 1 Desa Solokan Kecamatan Pakisjaya Kabupaten Karawang Jawa barat, ramai dibicarakan, dan menjadi Sorotan publik, bahkan hingga terexpose di dunia maya, dan viral dalam video streaming. Imbuhnya.
Pekerjaan Rigied Beton leading sektor DPUPR nilai kontrak Rp.188.402.000, volume 91,00 meter sumber Dana APBD II Kabupaten Karawang TA.2022, Pelaksana CV Kayoga Indah, ramai dibicarakan dan terexpose dibeberapa media online. Pasalnya tinggi atau ketebalan fisik jalan tidak sama dan bervariatif. Kata Js.
Dalam Papan Projek tidak tertulis ketebalannya, hanya tertulis panjang dan lebar, ukuran ketebalan atau tinggi coran tidak sama.
Tinggi jalan secara faktual di lapangan ketebalannya tidaklah sama sebagaimana lazimnya.
Ketebalan bervariatif, ada 16,17,18 bahkan viral dalam video streaming beberapa media ukurannya ada yang dibawah 16 Centimeter.
Ketebalan lazimnya dikerjakan dengan ukuran yang sama jika ketebalan 20 Cm, sepanjang volume yang ditetapkan untuk dikerjakan, akan tetapi pekerjaan yang dilaksanakan oleh cv terkait ketinggian patut dievaluasi.
Publik mempertanyakan, yang pasti berapa ketebalan sebenarnya jalan dimaksud yang ada di RAB….?. Apa mungkin ketebalan di RAB bervariatif sesuai di lapangan.
Pekerjaan yang dilaksanakan oleh CV.KI menjadi sorotan dan dipertanyakan publik. Terkait hal perkejaan berpotensi menyeret DPUPR lingkup tugas pengawas lapangan pekerjaan dipertanyakan, berpotensi tidak berjalan, bahkan Patut Diduga adanya KKN.
Hasil pekerjaan jalan tersebut,juga ramai dibicarakan, kondisinya bergelombang tidak rata seperti ombak banyu. Bahkan pekerjaan yang baru beberapa hari selesai dikerjakan, sudah mengalami kerusakan retak dan patah
Pada lapisan bawah sisi jalan di beberapa titik kosong, terkesan pengerasan tidak padat, sehingga melompong.
Ironisnya lagi,papan projek sebagai informasi kegiatan sudah tidak terlihat, sebelumnya awal pelaksanaan pekerjaan ada dan dipasang diarea lokasi pekerjaan.
Akan tetapi saat Team Sekber Wartawan Indonesia mendatangi lokasi,dan ramai dibicarakan serta dipertanyakan publik, papan projek raib, sudah tidak terpasang.
Diduga papan projek yang terbuat dari Baligho digulung dan dilepaskan. Ungkap Js Pihak SWI.
Hingga berita ini terexpose pihak pelaksana, DPUPR dan terkait lainya belum dapat dikonfirmasi.2/9-2022.
Reporter : Tim