Bekasi : //detiknews86.com/ – Pekerjaan proyek jembatan penghubung Desa Sukaindah dan Desa Sukamurni yang berlokasi di Kampung Galian Bunut RT 02 RW 003 Desa Sukamurni Kecamatan Sukakarya Kabupaten Bekasi Jawa Barat, diduga seperti siluman.
Pasalnya, hingga di hari keempat pelaksanaan tidak adanya papan informasi yang tertera di lokasi sampai saat ini.
Ketua DPD LSM Prabhu Indonesia Jaya Kabupaten Bekasi N.Rudiansah sangat menyayangkan kondisi ini, “Proyek yang dikerjakan tanpa menggunakan papan nama dan rambu lalu lintas itu indikasinya sebagai trik untuk membohongi masyarakat agar tidak ter monitoring besar anggaran dan sumber anggaran,”ucap N.Rudiansah kepada awak media Sabtu (20/7/24).
Selain itu dirinya pun mengkritik terkait kurangnya perlengkapan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para pekerja dan mengabaikan keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
“Kami baru ada tiga rompi dan banyak dari kami yang bekerja tanpa perlindungan yang cukup,”kata pekerja.
Lebih lanjut N.Rudiansah, salah satu pekerja mengaku mengalami benturan pada pundaknya karena terkena besi saat bekerja, sementara pekerja lainnya terluka akibat terkena pecahan batu karena tidak menggunakan sepatu pelindung.
“Dia seperti tidak paham dengan pekerjaan di bidangnya,”cetusnya.
Dia menambahkan, sesuai dengan amanah Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Nomor 14 Tahun 2008 dan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 serta Nomor 70 Tahun 2012, setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai Negara wajib memasang papan nama proyek.
“Papan nama ini harus memuat informasi tentang jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek, nilai kontrak, serta jangka waktu atau lama pekerjaan,”tukasnya.
Pemasangan papan nama proyek merupakan implementasi azas transparansi, sehingga masyarakat dapat ikut serta dalam proses pengawasan.
Tak hanya itu Jo sebagai Pengawas proyek saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, tidak memberikan jawaban terkait masalah APD dan K3.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak terkait belum dapatĀ di konfirmasi. (Sr)