Siantar.//detikNews86.Com – Siswa yang tidak masuk sekolah dengan alasan tidak jelas atau sering di sebut dengan istilah bolos kerap kali di temukan atau terlihat di Kota Pematangsiantar maupun di Kabupaten Simalungun, seperti pada lapangan merdeka atau taman bunga, warnet maupun di sejumlah titik-titik lainnya, hal ini merupakan salah satu dari kenakalan siswa yang akan menimbulkan dampak yang lebih parah jika tidak di berikan solusi atau di atasi.
Tanggap dengan siswa yang kerap bolos sekolah disaat jam pelajaran, Cabang Dinas (Cabdis) Siantar langsung membentuk tim operasi, tim operasi yang diberi nama operasi “Kasih Sayang” yang berjumlah sekitar 26 personil yang di bagi menjadi 3 wilayah yakni untuk Kota Pematangsiantar 10 personil, Simalungun atas 8 personil dan Simalungun bawah 8 personil.
Kepala Cabang Dinas (Kacabdis) Siantar, James Andohar Siahaan, SSTP juga selaku Penanggung Jawab Tim Operasi Kasih Sayang dalam hal ini menyampaikan, bahwa tim ini dibentuk untuk menertibkan para siswa yang kerap bolos atau yang berkeliaran disaat jam belajar dan menguji keseriusan sekolah dalam mengawasi para anak didik.
” Kita bentuk tim operasi kasih sayang ini untuk menertibkan siswa yang berkeliaran saat jam belajar dan menguji keseriusan sekolah dalam mengawasi siswa, tim terdiri dari ASN cabdis dan forum komunikasi guru olah raga (FK-GOR) yang ada di setiap sekolah. kata James, Senin (28/3/22).
James juga menegaskan bahwa tim tersebut nantinya akan mempersempit peluang bagi siswa untuk tawuran dan bagi sekolah yang masih tidak serius dalam pengawasan siswa akan di beri sanksi.
“Harapan kita bagi masyarakat juga mau bekerja sama untuk melaporkan ke cabdis siantar bila ada lokasi yang dijadikan tempat untuk siswa bolos,” ucapnya.
Dalam hal ini juga Drs. Hamonangan Aruan selaku Koodinator tim operasi Kasih Sayang menyampaikan, bahwa tim tersebut sebagai tim internal dari Cabdis untuk mengamankan siswa-siswi yang kerap bolos juga sebagai tim pengamanan kalau nantinya ada di sekolah keributan.
Juga nantinya kata Aruan, untuk semua personil akan dibuatkan surat tugas yang langsung di keluarkan oleh Kepala Cabang Dinas dan selanjutnya yang paling perlu tim terlebih dahulu melakukan sosialisasi ke tiap-tiap sekolah agar nantinya kalau ada siswa yang kedapatan bolos supaya jangan takut atau lari, ini untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan.
“Yang pertama yang perlu kita lakukan adalah sosialisasi dulu ke setiap sekolah untuk memberitahukan apabila ada siswa yang kedapatan bolos supaya jangan panik atau takut maupun lari agar nantinya jangan terjadi hal-hal yang tidak di inginkan seperti terjadi kecelakaan, karena dalam hal ini kita merangkul anak didik untuk dibina seperti nama operasi kita ini operasi kasih sayang, jadi apabila ada anak didik yang terjaring kita harus bina seperti orang tua pada anaknya dan jangan sekali-kali kita memukul”.sebut Aruan.
Aruan juga berharap agar semua Kepala Sekolah se Cabang Dinas Siantar mendukung operasi kasih sayang tersebut agar nantinya Cabdis Siantar maju.
Sementara Ketua Tim Operasi Kasih Sayang Drs. Juliaman Saragih M.Si mengatakan bahwa tim nya siap melaksanakan operasi dan pihak Cabdis secepat nya membuat surat tugas agar nantinya pihak kepala sekolah memberikan kelonggaran pada personil yang mau melaksanakan operasi juga Cabdis harus membuat jadwal operasi.
Dalam hal ini juga Kepala SMA Negeri 2 Bandar Janurita Panggabean S.Pd sangat mengapresiasi Cabdis Siantar atas terbentuknya tim opersi kasih sayang. “Karena operasi ini sangat penting sekali jadi saya sangat berterimakasih buat semuat tim dan saya juga siap untuk mengizinkan satu orang guru saya untuk masuk pada tim ini”. ujar Janurita.
Juga Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS – SMA) Simalungun Saor Boni Tua Sihotang saat di mintai tanggapannya terkait terbentuknya tim operasi kasih sayang menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya.
“Harapan kita bahwa anak-anak yang terjaring itu kita buat juga sebagai siswa jangan dibuli kita harus beri pengarahan dan benar-benar kita bina kalau bisa kita harus panggil orang tuanya atau gurunya untuk menjemput ke post yang sudah di tentukan karena kita membuat efek jera pada anak-anak. Mekanisme kerja tim yang kami tawarkan contohnya ke daerah mana tim beroperasi harus di koordinasikan dulu kepada kepala sekolah, mana kira-kira guru yang tidak masuk agar jangan mengganggu kinerja guru,” kata Saor.
Hal senada juga dikatakan Ketua MKKS – SMA Pematangsiantar Rudolf Barmen Manurung bahwa terkai masalah tugas pembelajaran tatap muka disekolah bisa berbagi dengan rekan guru. “Jadi kalau nantinya guru bertugas di operasi kasih sayang, nanti kita bisa koodinasi pada guru-guru olah raga di masing-masing sekolah, “semangat terus”. Pungkas Rudolf Barmen Manurung. (ibs)