Terkait Aksi Demo BEN PBB Yang diduga Menyudut Kan Lembaga Swadaya Masyarakat Membuat Ketua LSM Mitra Meradang Sangkal
SUMUT ( Batubara ) – DetikNews86 Com . Rombongan massa yang mengatas namakan Barisan Emak-Emak Mendukung Pembangunan Batu Bara (BEM PBB) menggelar aksi di Kantor Bupati dan Gedung DPRD Batu Bara. Senin (4/9/2023).
Dalam aksinya sang Orator yakni Evi Sirait mengatakan bahwa Emak-emak yang tergabung dalam BEM PBB mendukung penuh Bupati Zahir untuk menuntaskan program pembangunan Pemerintahan Kabupaten Batu Bara.
Tampak juga emak-emak yang tergabung dalam BEM PBB turut membentangkan spanduk bertuliskan “Mengecam Sikap Oknum DPRD Batu Bara “R A” Yang Dinilai Membuat Gaduh Terkait Upaya Pemerintah Zahir Yang Ingin Mempercepat Pembangunan”.
Kemudian ada juga dengan tulisan, “Mengecam Semua Oknum Dengan Embel-Embel Aktivis atau LSM Yang Kerjanya Buat Gaduh Di Negeri Dan Tanah Bertuah Batu Bara”.
Sontak, tulisan di spanduk itu pun memancing amarah LSM yang ada di Kabupaten Batu Bara.
Seperti halnya, Ketua LSM MITRA, Alaiaro Nduru yang menyatakan dengan tegas mengecam aksi BEM PBB tersebut dan sangat meradang Sangkal atas penyampaian Asfirasi dari sekelompok pengunjuk rasa
Pria yang akrab disapa Nduru ini juga meminta agar Koordinator aksi segera menjelaskan seperti apa pembangunan yang dihalang-halangi oleh LSM dan akan menyelusuri siapa dibalik aksi yang dilaksanakan ,ada motip apa didalam nya
“Saya selaku ketua LSM MITRA, mengecam aksi tersebut yang menuding menghalangi pembangunan, itu merupakan upaya menjatuh kan Integritas LSM yang ada di Kabupaten Batu Bara, dan saya minta kepada koordinator aksi agar menjelaskan seperti apa pembangunan yang dihalang-halangi oleh LSM,” tegasnya.
Lanjutnya, Masyarakat perlu mengetahui bahwa peran serta LSM sangat penting dalam mengontrol pelaksanaan pembangunan, dan kalau LSM mengkritisi jangan dianggap hal tersebut menghalang-halangi pembangunan tetapi justru menjaga program pembangunan supaya terhindar dari pembangunan asal jadi.
Kepada saudara rekanan, saya minta agar proyek yang saudara kerjakan, benar-benar sesuai standarisasi dan spesifikasi yang sudah diatur dalam RAB dan kontrak, supaya tidak mendapatkan kritik dari teman-teman LSM dan kesalahpahaman masyarakat batu bara terhadap kontrol sosial, dan yang jelas penempatan anggaran pembangunan harus diutamakan skala prioritas kebutuhan masyarakat umum jangan kepentingan kalangan, kalau kepentingan kalangan para elit, maka aktivis atau LSM sudah pasti mengkritisi hal tersebut, jadi fungsi LSM bukan membuat gaduh dan menghalang-halangi pembangunan di kabupaten batu bara, jelasnya.
Sementara itu, saat diwawancarai Evi Sirait enggan menyebutkan dengan jelas siapa oknum-oknum yang dimaksudnya menghambat pembangunan tersebut. Ms/red/