DETIKNEWS86.COM – Simalungun sumut.- Kepergian Kepala Sekolah SMA.N 1 Tanah Jawa dan sebagian Guru keparapat pada tgl 6 januari 2022, ternyata hanya Modus, atau alasan untuk tidak menghadiri acara pemakaman orangtua salah satu guru.informasi ini didapat dari salah satu guru disekolah tersebut saat dikunjungi kru media ini untuk kepentingan konfirmasi.
Saat kru media ingin menanyakan langsung kebenaran tentangĀ kejadian itu ke Parulian Manik selaku Otak dari kejadian tersebut, Parulian tidak berada ditempat,yang ada hanya guru yang berangkat bersamanya pada saat itu.
Rencana kepergian jalan jalan ini terkesan dipaksakan oleh Kepsek sehari sebelum acara pemakaman orangtua salah satu guru .menurut sumber” salah satu guru yang enggan namanya dipublis itu mengatakan bahwa semua rencana itu adalah ide kepala sekolah.padahal berita meninggalnya orangtua salah satu guru sudah diinformasikan lewat grup WA para guru.(rabu 12/1/22)
Perlu diketahui bahwa sebelumnya di SMA.N 1 tanah jawa sudah terjadi ketidak harmonisan para guru,akibat adanya dugaan penyalahgunaan wewenang dan dugaan penggelapan dana koperasi guru oleh bendahara koperasi L.Br.P.berjumlah milyaran rupiah.
Ketika para pengurus menuntut L.Br.P.untuk mengembalikan uang mereka atau membayar sesuai bunga yang telah ditentukan Parulian Manik(Kepsek)seolah olah membela bendahara yang diduga curang tersebut.
Yang lebih parah lagi,salah satu guru berjanji akan membayar angsurannya ketika dirinya menerima dana sertifikasi.akan tetapi kepala sekolah melarangĀ guru tersebut untuk menyetorkan angsurannya walau sudah dijanjikan akan diberikan pada saat menerima dana sertifikasi.
Hal ini diketahui saat J.S menagih janji bayar tersebut.namun guru yang sudah berjanji membayar tersebut malah mengatakan bahwa dirinya harus kordinasi dulu dengan kepsek,sebab kepsek memberi instruksi untuk menghentikan semua urusan koperasi.
Atas semua kejadian tersebut,maka terjadilah ketidak harmonisan para guru sehingga menjadi dua kubu antara guru peminjam yang enggan mengembalikan uang pinjaman dan para guru yang merasa dirugikan akibat uang yang mereka setor kekoperasi tidak jelas rimbanya.
Dalam hal ini kepsek Parulian Manik diduga tidak menunjukkan Etika yang baik sebagai pimpinan.bukan menjalin harmonisasi kepada bawahan malah semakin memperkeruh persoalan.
dan menunjukkan ketidak layakannya menjadi pimpinan.ujar sumber mengakhiri.
(BANG LAHI)