Batu Bara – detiknews86.com – Pengerjaan drainase di Jalinsum Lima Puluh Kisaran di Dusun VII Desa Petatal Kecamatan Datuk Tanah Datar Kab Batu Bara diduga menyimpang dari speksifikasi kontrak. Pasalnya drainase 300 meter tersebut didapati menggunakan material batu padas. Selasa (19/12/2023).
Menurut Speksifikasi kontrak material yang digunakan batu mangga sungai (bulat) barulah sesuai kontrak.
Angga yang mengaku sebagai kepercayaan perusahaan untuk pelaksanaan pekerjaan menjelaskan penggunaan batu padas menurutnya sangat bagus, namun meski menyalahi spek. “Akui angga, batu padas yang dipergunakan dalam kondisi bagus, karena batu padas tersebut tua.
Kegiatan pengerjaan drainase di Dusun VII Desa Petatal Kecamatan Datuk Tanah Datar hal inipun sudah ditest di laboratorium. “Dia membenarkan, namun jika padas kita juga kondisi bagus atau tua itu bisa kita juga udah tes lab”, tulis Angga melalui pesan WhatsAppnya, pada hari Selasa tanggal 12 Desember 2023 kemarin.
Selanjutnya masih melalui pesan WhatsAppnya, Angga mengaku proyek tersebut merupakan swakelola.
“Jadi anggaran dana kita diawal ruas jalan di perbatasan Tebing Tinggi, dan pembangunan di Desa Petatal itu dilakukan atas permintaan warga karna sering kebanjiran. Dan kebetulan pada saat itu Boss kita dilapangan jadi langsung di suruh laksanakan.
Untuk lebih jauh lagi saya kurang tau pak karena saya pekerja”, tulis angga lagi di chatan WhatsApp.
Pantauan Tim Ahli Dewan Pimpinan Nasional Lembaga Pengawal Hak-hak Publik (DPN-LPHP) M. Jami Nasution, S.T dilokasi proyek drainase, selain menggunakan material batu padas, proyek drainase tersebut tanpa memakai plang.
Akibatnya tidak diketahui perusahaan yang mengerjakannya. Samping itu, tidak diketahui besaran mata anggarannya.
Sekedar diketahui, proyek yang semula dimaksudkan mencegah banjir ternyata malah menimbulkan banjir. Ini terjadi pada hari Minggu tanggal 3 Desember 2023 malam kemarin.
Luapan air menyebabkan 3 unit rumah warga di Dusun VII Desa Petatal Kecamatan Datuk Tanah Datar terendam banjir. Banjir diduga terjadi akibat penyumbatan sampah di saluran drainase yang sedang dikerjakan.
Diakhiri Jami, soal proyek drainase ini kita akan layang surat ke APH sebagai uji kebenarannya, saat ini surat suda kita konsep. (Staf07)