Bekasi ://detiknews86.com/ – Usai menyambut HUT RI Ke 79 Pemdes Sukaringin Kecamatan Sukawangi Kabupaten Bekasi. mengadakan gebyar panggung gembira dengan tema “Nusantara Baru Indonesia Maju” berjalan lancar.
Sanan Efendi sebagai panitia perlombaan sekaligus pembawa acara panggung gembira ia sangat bangga apa yang telah di berikan segala tenaga maupun waktu semata-mata untuk memperingati HUT- RI ke 79, dan memeriahkan kegiatan perlombaan berturut-turut.
“Iya bang kami selaku Panitia perlombaan berbagai macam di Desa kami, dan malam ini kita adakan acara Gebyar panggung gembira dengan tema “Nusantara Baru Indonesia Maju” kami patut bangga bang agar Desa kita meriah di hari HUT RI ke 79 ini,”kata Senan kepada wartawan pada Minggu (18/8/2024) malam.
Kepala Desa Sukaringin yakni Royadih Pratama, ia pun turut hadir dan memeriahkan dari berbagai perlombaan. Kami selaku Pemerintah Desa Sukaringin berterimakasih apa yang telah masyarakat dukung dengan kegiatan perlombaan MTQ ( Musabaqoh Tilawatil Qur’an ), lomba adzan, lomba kaligrafi, lomba sepak bola, lomba kampung bersih.
“Pada malam ini kita adakan panggung gembira, dengan berbagai tarian adat dan pencak silat, hingga kita adakan door prize bermacam-macam kegiatan, ini semata-mata untuk memeriahkan HUT RI ke 79,”ucap Royadih.
Sekertaris Desa Sukaringin Makrim Sariputra S.T turut serta hadir memeriahkan. Kami Pemerintah Desa sangat berterimakasih kepada semua jajaran dan warga telah mengikuti acara panggung gembira ini, dengan berbagai tarian adat dan pencak silat.
“Coba itu kita lihat warga sangat antusias menyaksikan acara ini. Alhamdulilah acara ini berjalan dengan lancar, sekali lagi kami sangat berterimakasih pada warga dan jajaran pemerintah desa sukaringin lainnya,”urai Makrim.
Warga Sukaringin pun turut memeriahkan di acara perlombaan tersebut,”Ini acara sangat bagus bang, menambah wawasan anak-anak pelajar yang masih di tingkat sekolah dasar. Karena ada tarian adat maupun pencak silat serta tarian topeng, agar anak-anak desa mengenal adat dan budaya kita sebagai masyarakat Desa,”kata warga.
Lomba kaligrafi sampai lomba adzan dan lomba MTQ ( Musabaqoh Tilawatil qur’an ) walau hanya tingkat Desa, karena arus globalisasi yang modern ini terkadang anak-anak hampir tidak mengenal adat dan budaya serta ilmu agama.
“Disini kita bisa melihat agar anak-anak bertambah wawasannya,”tutupnya. (Sr)