Waduh!!! ternyata minim prestasi, Aceh Tenggara Merupakan Kabupaten Kurang Inovatif, urutan terakhir setelah Simelue di Provinsi Aceh

Waduh!!! ternyata minim prestasi, Aceh Tenggara Merupakan Kabupaten Kurang Inovatif, urutan terakhir setelah Simelue di Provinsi Aceh

Share artikel ini

DetikNews86.com-Kutacane | Skor Indeks Inovasi Daerah KabupatenAceh Tenggara untuk tahun 2022 mengalami penurunan tajam yang cukup siginifikan dengan skor 4,10 sekaligus menyandang predikat sebagai Kabupaten “Kurang Inovatif” dan berada di urutan 22 dari 23 Kabupaten se Provinsi Aceh yang masuk penilaian IGA 2022. Kamis (2/2/2023)

Hal tersebut tertuang dalam surat Menteri Dalam negeri Nomor : 000.10/398/BKSDN Tanggal 30 Januari 2023 Tentang pengukuran dan penilaian Indeks Inovasi Daerah tahun 2022 untuk tingkat provinsi, Kabupaten dan Kota se Indonesia.

Jika dibandingkan tahun 2021 lalu, hasil pengukuran dan penilaian indeks inovasi daerah Kabupaten Aceh Tenggara cukup “memprihatinkan“ dengan hanya meraih skor 1,30 serta berada di urutan ke 378 dari 500 Kabupaten/Kota dengan Kategori tidak Inovatif.

Menurut Abdul Razak, SE alias Tgk Razak Pining yang merupakan Alumni Kampus Investasi BKPM R.I mengatakan, “belajar dari pengalaman ini, Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tenggara di bawah kendali Pj Bupati Drs Syakir, M.Si harus menggenjot semua perangkat daerah mulai level pimpinan hingga Staf untuk melahirkan inovasi serta dilaporkan secara rutin ke Mendagri sesuai mekanisme yang ditetapkan.

“Kelemahan Aceh Tenggara selama ini, dalam rangka meningkatkan pelayanan publik yang lebih cepat, lebih mudah, lebih pintar dan lebih baik, tetapi sistem pelaporannya ke Kemendagri yang tidak sesuai mekanisme sehingga melahirkan penilaian sebagai Kabupaten tidak inovatif,“ katanya

Selanjutnya kata Tgk Razak Pining mengatakan, “Filosofi inovasi tersebut diharapan dapat mewujudkan smart city and smart regional sebagai cikal bakal pemerintah indonesia yang smart goverment, dengan catatan tidak ada pungli”, imbuhnya

Terkait suksesnya Pemkab Aceh Tenggara memperbaiki peringkat indeks Skor Inovasi daerah dari predikat tidak inovatif menjadi inovatif, Bupati Aceh Tenggara harus jalin kerja sama tim. Selain itu, yang ada juga beberapa factor terkait inovasi pelayanan publik yang tidak kalah pentingnya seperti ; pelaporan Inovasi Daerah ke Kemendagri sudah sesuai mekanisme dan tatanan format penilaian Kemendagri.

“Selain itu juga, nilai rata-rata kematangan inovasi yang dilaporkan diatas 70%, ditambah dengan data-data indikator makro Kabupaten yang bernilai positif seperti nilai IPM, Data Kemiskinan yang cenderung turun serta Opini WTP ikut mendongkrak skoring inovasi daerah,“ jelasnya

Lanjutnya, “untuk mempertahankan predikat Inovatif ini, maka yang harus dilakukan adalah dengan menggiatkan serta memperbanyak inovasi baik secara kuantitas dan kualitas dengan rata-rata diatas 70%.

“Kalau ini bisa dilakukan, maka saya yakin setiap tahun posisi kita sebagai Kabupaten inovatif akan terus naik dari sekarang, paling tidak Aceh Tenggara bisa naik dari kategori kurang inovatif menjadi inovatif,” tandasnya.

Sebagai informasi, untuk penilaian indeks inovasi daerah Kemendagri tahun 2022, ada 510 Pemda yang melaporkan inovasi dan 32 Pemda yang tidak melaporkan. Sementara untuk Provinsi, Aceh Jaya berhasil meraih Kabupaten Sangat Inovatif dengan skor 60,49 di urutan pertama, kemudian di susul Kabupaten Aceh Tengah sebagai Kabupaten Inovatif dengan skor 58,28 sebagai urutan kedua.

[KPA]