Warga Penerima Manfaat BSPS Kebingungan Apabila Turun Hujan Bangunan Diduga Mangkrak
Detiknews86.com
Bekasi, Seperti di tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2022 ini Pemerintah masih rutin menggelontorkan dana untuk menjalankan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau yang sering disebut dengan bantuan bedah rumah ke masyarakat.
Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jendral (Ditjen) perumahan, dalam program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) anggaran tahun 2022 yang di gelontorkan untuk warga Dusun III RT 02 RW 03 Desa Jayabakti Kecamatan Cabangbungin Kabupaten Bekasi Jawa Barat, sebayak 10 unit rumah diduga mangkrak.
Program BSPS atau yang dikenal bedah rumah itu sebagai upaya pemerintah untuk mendukung pemulihan ekonomi di Kabupaten Bekasi, membangun perumahan swadaya yang ditunjukan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Swadaya Masyarakat (DPD LSM) Prabhu Indonesia Jaya Kabupaten Bekasi N.Rudiansah menyoroti terkait pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang sampai sekarang ini diduga mangkrak. Pelaksana teknis harus bertanggung jawab atas lamban pembangunan bedah rumah yang jelas-jelas sudah menyengsarakan rakyat, hingga sampai saat ini juga belum ada kejelasan nya.
“Kami akan berkirim surat kejaksaan menindak lanjuti pembangunan rutilahu yang melalui program BSPS yang diduga ada indikasi penyelewengan Rencana Anggaran Biaya (RAB),”tegas N.Rudiansah pada Kamis (24/11/2022).
Misin (38) warga penerima manfaat saat dimintai keterangan dirinya mengatakan, saya sangat sedih apabila hujan turun, bingung berteduh nya kemana, sanak saudara pun keluarga nya banyak, sehingga kami harus diterpa hujan dan angin.
“Akibat lamban pembangunan bedah rumah sudah 15 hari ini tak kunjung di bangun alias mangkrak, cuma janji-janji aja,”keluh Misin dengan nada sedih.
Disisi lain Kawi selaku Ketua Rukun Tetangga (RT) saat dikonfirmasi awak media terkait pembagunan rutilahu atau bedah rumah ia menjelaskan, bahwa dirinya belum tahu kapan dilanjutkan kembali. Memang benar, rutilahu atau bedah rumah sudah 15 hari ini belum dikerjakan lagi.
“Saya pun tidak bisa menjelaskan, kapan dilanjutkan kembali. Nah kalau pembangunan rutilahu atau bedah rumah yang dibangun, tidak ada tersedia tempat toilet,”jelas Kawi.
( Red )