Warga Soal Lanjutan Drainase & Bantuan Bibit Padi Desa Cengkering Pekan, di Duga Beraroma Korup.

oleh
oleh
Share artikel ini

Batu Bara – detiknews86.com – Terkait lanjutan pembuatan saluran drainase persawahan di Dusun Bukit Desa Cengkering Pekan Kec Medang Deras Kab Batu Bara Provinsi Sumatera Utara, kembali disoal oleh warga. Pasalnya Kepala Desa dinilai tak transparansi, ada indikasi dugaan beraroma korupsi. Jum’at (20/10/2023)

Menurut sumber Dana Desa Cengkering Pekan disoal warga terkait lanjutan pembuatan saluran Drainase lama dan yang baru.

Drainase lama anggaranya di bandrol sebesar Rp 107.757.000 dari Dana Desa sepanjang 150 meter, pada hari Selasa tanggal 29 Agustus 2023 lalu. Nah,, disini kami pertanyakan? Lanjutan pembangunan saluran drainase lama, apakah satu item pengerjaan yang baru di kerjakan, ini yang jadi sorotan warga.

Selain itu, kami selaku warga menilai pembuatan saluran drainase sepanjang 150 meter itu tidak sesuai RAB dan ada indikasi penyimpangan mata anggaran dari Dana Desa.

Terkait lanjutan saluran drainase yang direalisasikan oleh Kades Cengkering Pakan, kita belum tahu pasti berapa meter diperuntukan, demikian juga nilai anggaran dari Dana Desa kita belum mengetahuinya sampai saat ini, kita belum dapat informasi.

Diminta warga Kades harus transparansi dalam menggunakan Dana Desa, jangan ada sulap-sulap, jangan mencari keuntungan untuk memperkaya diri sendiri, hal itu tidak baik, ungkap warga cengkering pekan.

Terpisah, baru-baru ini ada keciuman persoalan yang timbul di pemerintahan desa cengkering pakan, terkait Kepala Dusun (Kadus).

Seyoginya, kadus dalambkeadaan kosong belum diisi, namun gaji kadus tersebut tetap dikeluarkan oleh Desa, justru yang diisi Kadus yang status lajang.

Pantauan Pers Lintas Desa Kadus yang status lajang, masih ikut orangtuanya, ada indikasi dugaan umur Kadus penganti kadus lama tidak sesuai usia.

Samping itu masalah pegawai kebersihan, gaji tidak sesuai RAB desa yang direalisasikan, kemudian matrial bangunan darinase dan tidak memperdayakan warga setempat.

Sisi lain, drainase tahap 2 murni tidak ada plang, bahkan anggaran juga tidak ada yang tahu termasuk BPD dan Sekdes juga tidak pernah diberitahukan, apalgi saat rapat desa.

Terkait pembagian bibit padi yang mengunakan dana anggaran dari Dana Desa, masyarakat sempat ribut dan kecewa disebabkan yang mendapat bibit hanya kelompok tani aja, tutup warga stempat. (Staf07)