Pati detiknews86 com Warga desa Wotan kec. Pati diterima audiensi bersama komisi C DPRD Pati terkait polemik jalan dukuh Jongjo menuju desa Karangrowo Kudus dan Jongso menuju arah desa Temulus Kudus yang selama ini rusak parah bertahun tahun tanpa ada perhatian dari dinas terkait, selasa tgl (28/03/23).
Diuraikan oleh kades Madekur dalam penyampaiannya bahwa dalam setiap musrenbangdes maupun rapat musrenbangcam selama ini sudah berkali kali diusulkan dengan kondisi jalan dukuh Jongso yang memang terpinggirkan tanpa ada perhatian oleh dinas terkait,” tuturnya.
Sedangkan perwakilan dari warga Heri Setiawan hal senada juga disampaikan bahwa selama banjir satu bulan penuh keadaan akses jalan sangat memprihatinkan, terutama jalan untuk akses yang selama ini untuk aktivitas kegiatan perekonomian desa seperti aktivitas pertanian, bekerja sebagai buruh pabrik maupun aktivitas anak anak sekolah,” terangnya.
Juga usulan dari kadus Jongso Solekan maupun anggota BPD memaparkan pernah ada pengaspalan pada tahun 2016, namun karena sudah lama dan tergerus banjir menjadikan jalan mengalami kerusakan yang parah. Karena kerusakan jalan di dua poros desa arah desa Karangrowo maupun desa Temulus dengan panjang 2,5 kilometer ini yang menjadi titik utama karena hampir tidak bisa dilewati karena bertahun tahun tidak tersentuh pembangunan,” ujarnya.
Dan dari tanggapan PLt DPUTR Riyoso, dengan kondisi saat ini memang menjadi persoalan hampir 1,5 juta warga kabupaten, karena sama persoalannya yaitu jalan rusak dimana mana. Dengan anggaran terbatas yang ada di dinas DPUTR Pati ada buged 3,5milyar mudah mudah ada kelonggaran anggaran untuk dikerjakan akses jalan di dukuh Jongso, terutama untuk rabat beton,” tandas Riyoso.
Adapun anggota komisi C H. Irianto dari semua usulan warga dukuh Jongso desa Wotan kec. Sukolilo Pati dengan dihadirkan semua OPD terkait bisa memfasilitasi semua ini. Baik jalan yang menjadi polemik bertahun tahun bisa dinikmati oleh warga dengan akses jalan yang lebih baik, ini sama seperti yang disampaikan oleh PLt DPUTR Pati,” sambungnya.
Adapun kerugian gagal panen MT 1 dengan luas area hampir ribuan hektar karena teredam banjir hampir satu bulan penuh, petani sangat membutuhkan yang namanya bibit padi. Namun para petani bukannya menolak menerima bantuan tersebut dikarenakan harus menyediakan tupi pajak, ini yang memberatkan. Dan perwakilan dari dinas Pertanian bu Revi dan Yuwono bantuan ini bisa diberi bantuan melalui Gapoktan setempat,” usulnya.
Sebagai putra desa Wotan wakil DPRD komisi B Dimas Thole, S.E bahwa pada tahun 2019 sempat sidak pada lokasi tersebut bahkan jembatan yang melalui jalan poros desa memang keadaan jembatan jika musim banjir sangat mengkhwatirkan karena air melebihi tinggi daripada jembatan yang memang sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda”. Karena sangat vital bagi warga dan masyarakat dukuh Jongso yang selama ini jembatan tersebut menjadi penghubung jalan utama,” katanya.
Pentingnya koordinasi harus sering dilakukan untuk lebih memudahkan usulan usulan para warga, dan kami sangat mendukung sekali karena saya pelaku, mari kita bangun sama sama Pati selatan. Dan usulan untuk dinas pertanian mohon untuk roling para petugas PPL yang selama ini tugas dilapangan biar ada penyegara,” saran Suwito anggota DPRD komisi C.
Siti Mad’luah, S.E juga menyampaikan sakitnya lewat jalan sukolilo menuju arah desa prawoto bikin sakit badan, bahkan harus rebutan dengan truk dum yang memang muatan melebihi tonase yang memang efeknya sangat rusak parah akses jalan tersebut,” ceritanya.
Kami akan tampung usulan warga dengan semua aspirasi ini dan akan akan kami sampaikan kepimpinan agar semua bisa terealisasi. Dan kamipun ingin melihat langsung akses jalan yang sudah menjadi polemik selama, semoga kami bisa sidak langsung jalan didukuh Jongso menuju desa Temulus seperti apa akses jalan tersebut karena sudah menjadi akses jalan kabupaten,” tutupnya. (Team)