Pekanbaru detiknews86.com, Masyarakat Kota Pekanbaru sudah tidak percaya lagi dengan kinerja dari Kejari Kota Pekanbaru, dimana banyak nya lembaga masyarakat yang melaporkan dugaan korupsi di tubuh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan ( DLHK) Kota Pekanbaru pimpinan Hendra Afriadi itu diduga tidak diproses dengan Serius oleh pihak Kejari
Pada tanggal 02/07/2022 lalu, salah satu awak media melakukan konfirmasi terhadap Kasi Intel Kejari Pekanbaru Lasargei Marel seperti yang sudah di angkat dalam pemberitaan di media menyampaikan, Berdasarkan hasil Puldata yang dilakukan Kejari Pekanbaru, Kejaksaan tidak menemukan adanya Indikasi korupsi dalam Pengadaan Buldozer yang diduga Barang bekas ucap Marel
Pada tanggal 09/07/2022 awak media yang duduk santai bersama sekretaris DPP SPKN Romi Frans menceritakan pada Media ini, kami juga sudah pernah melaporkan pengadaan alat Berat di DLHK ke Kejari Pekanbaru, dan menyerahkan beberapa Bukti seperti dokumen pencairan dan hasil Investigasi lain oleh taem kami
Namun pihak Kejari tidak mau Repot justru kami di tuntut mengambil bukti lain, Entah bukti apa lagi yang mereka minta pada hal bukti yang kami serahkan itu kami Rasa sudah cukup kuat ucap Romi
Masih cerita Romi, sekarang biarpun datanya DLHK Masih ada banyak di tangan kami saat ini, namun Kami dari DPP SPKN tidak akan melaporkan ini di Kejari lagi, karna kami sudah Ragu dengan kinerja Kejari Pekanbaru lanjut Romi
Dalam Waktu dekat ini kami akan buat laporan ke KPK lagi, karna kami sudah tidak begitu yakin lagi dengan kinerja Kejari Pekanbaru, Kami tidak yakin kalo itu di proses Tegas Romi
Kalo mereka mau bukti Yang lebih, kan boleh dilihat di beberapa media yang sudah banyak menaikkan pemberitaan terkait Alat Berat jenis Buldozer yang begitu Sering mengalami kerusakan, masak Lasargei Marel bilang tidak menemukan Indikasi Korupsi? Ungkap Romi lagi dengan nada kesalnya
Kasi Intel Kejari Pekanbaru yang di hubungi awak media ini melalui sambungan seluler Pribadinya di nomor 081275xxx19 walau sedang aktif namun Marel tidak bersedia mengangkat telepon untuk memberi jawaban sampai berita ini di turunkan, bahkan kontak WA awak media inipun telah di blokir
( Berti Sitanggang)