Akui Sebagai Pemilik PETI Dikebun Lado, Rohim : Tapi Sekarang Sudah Pindah Tangan

Share artikel ini

Detiknews86.com, Kuansing,- Panggilan sehari-hari Rohim warga desa Kebun Lado ini merupakan salah seorang pemilik Rakit PETI (Penambangan Emas Tanpa Izin) yang berlokasi di Desa Kebun Lado, Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi.

 

Rohim tidak membantah terkait pemberitaan Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) Didesa Kebun Lado tersebut adalah miliknya

 

“Sekarang saya tidak kerja lagi bang, gara-gara berita itu, padahal sudah kerja sama, eh malah naik juga” ujar Rohim dengan emot sedih nya saat dikonfirmasi awak Media, Kamis (26/10/2023)

 

Rohim juga menyebutkan bahwa Lokasi dan Rakit PETI yang sebelumnya miliknya sudah pindah tangan

 

“Sekarang bukan milik saya lagi om, sudah pindah tangan” Sebutnya

 

Sebelumnya diberitakan “Diduga Rohim Penguasa PETI Yang Memporak-Porandakan Desa Kebun Lado Kec. Singingi”

 

Sepertinya Desa Kobun Lado kecamatan Singingi memang menjadi surganya bagi para pelaku penambang emas tanpa izin (PETI),hal itu terlihat saat beberapa media melintas di daerah tersebut tepatnya berada persis di seberang jalan Rumah makan Ampera AWAK,sedikitnya 5 mesin dompeng sesang beroperasi.

 

Saat tim media mencari informasi di sekitar lokasi,ada seorang laki laki paruh baya bersedia memberikan keterangan tapi meminta namanya untuk tidak di sebutkan.Anggap saja namanya Hongpeng (nama samaran),Hongpeng mengatakan kepada awak media “untuk aktivitas peti terutama di desa kobun lado masih menjadi pro dan kontra bagi masyarakat, karena ada juga penilaian dari masyarakat untuk ktivitas tersebut semata mata untuk hidup sehari hari” Jelasnya.

 

Lanjut Hongpeng “kalau saya pribadi merasa terganggu dengan aktivitas tersebut, tapi apalah daya saya tak punya kapasitas untuk menindak,Saya berharap petugas APH dapat menindak hal tersebut, karena sesuai dengan aturan aktivitas tersebut sudah menyalahi,” Tuturnya

 

Masih kata Hongpeng “untuk nama pemain di tempat tersebut Adalah warga kebun lado ini sendiri yang bernama Rohim ,Sudah beraktivitas lebih kurang satu bulanan. Bapak sendiri tadi kan lihat bagaimana kondisi lahan tersebut sudah porak poranda karena PETI dan terkesan di biarkan begitu saja oleh APH.

 

Untuk para pelaku PETI kalau masih ingin beraktivitas tentu ada prosedurnya yaitu mengurus perizinan,” Tambahnya

 

“Aktivitas tersebut juga sangat berbahaya bagi para pelaku, sudah banyak juga korban jiwa akibat aktivitas ilegal itu.

 

Untuk itu saya meminta agar pemerintah daerah kuansing dapat mencarikan solusi agar hal serupa tidak terjadi lagi, jangan sampai ada lagi korban jiwa akibat aktivitas tersebut.

 

Setelah itu pihak media mencoba menghubungi rohim melalui pesan WhatsApp,dia membalas dan mendatangi kami yang sedang makan di Ampera Awak,Setelah bertemu Rohim bersalaman dan langsung meninggalkan Ampera tsb.

 

Lantas kami menanyakan ini uang apa?ambil lagi uang ini,kami hanya ingin mencari kebenaran dari keterangan Hongpeng.Di pesan WhatsApp itu Rohim Membelas,”Kenapa bang?kurang ya”

 

Membaca itu kami merasa di lecehkan dan menitipkan Uang tersebut kepemilik Ampera itu.

 

Untuk itu salah seorang dari rekan media mencoba konfirmasi kapolsek Singingi Ridwan Butar-butar melalui whatsapp dia mengatakan “terimakasih informasinya, akan kami tindaklanjuti,” Jelas kaposek Singingi. (dikutip dari Metro24.co.id)