Pelayanan RSUD Pidie Jaya Kembali Dihebohkan di Medsos

Pelayanan RSUD Pidie Jaya Kembali Dihebohkan di Medsos

Share artikel ini

DETIKNEWS86.COM, PIDIE JAYA 

Pelayanan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Pidie Jaya, Aceh kembali dihebohkan dengan postingan sebuah akun Facebook milik Helmi, Rabu (24/5/2023).

Akun Facebook tersebut memposting sejumlah video yang menggambarkan tentang bobroknya pelayanan medis di RSUD Kabupaten Pidie Jaya. Keluarga pasien dipaksakan harus adu mulut dengan petugas di RSU Daerah Pidie Jaya, karena merasa tidak ada pelayanan medis dari dokter spesialis.

Terlihat salah seorang keluarga pasien marah-marah karena tidak ada dokter spesialis anak saat bayi yang baru lahir itu membutuhkan pelayanan sang dokter di Rumah Sakit Umum Plat merah itu. Peristiwa itu terjadi pagi tadi, tepatnya diruang rawatan anak RSUD Pidie Jaya.

Diakun Facebook nya Helmi menceritakan kronologis kejadian dari peristiwa tersebut, kata Helmi, bayi sakit dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 12 malam, namun tidak ada dokter yang masuk, sampai bayi itu meninggal dunia.

Menurut keterangan Helmi, bayi yang masih berumur satu hari itu mengalami sesak dan akhirnya meninggal dunia.

Salah seorang Pemerhati perempuan dan Anak di Kabupaten Pidie Jaya mengatakan, sangat ironis apa yang terjadi dirumah sakit umum daerah pijay, mengabaikan pelayanan terhadap pasien di RSUD Pidie Jaya.

“Mungkin ini akibat kurangnya pengawasan dari legislatif terhadap pelayanan rumah sakit pidie jaya, atau karena mereka orang miskin sehingga kurangnya perhatian dari pihak rumah sakit,”

“Dikarenakan mereka bukan pejabat atau bukan keluarga pejabat atau mereka tidak ada kenalan dengan pejabat, sehingga perhatian terhadap pasien tersebut diabaikan, memang bereh Pidie Jaya”, sebutnya.

Selain pemerhati perempuan dan anak di Kabupaten Pidie Jaya akun FB Mirza Hanadawa ikut berkomentar, “Kalau Keluarga Ibu atau anak-anak yang sakit lebih baik dibawa ke Bireuen seperti Telaga Bunda, Avicena dll, Bireuen masih menerima pasien dari Pijay, tulis Mirza Hanadawa.

[Wanispijay]