DETIKNEWS86.COM – Namlea,Kab.Buru – (Maluku) Pemerintah Kabupaten Buru terus melakukan upaya percepatan vaksinasi.Sinergi Pemkab Buru dengan TNI,Polri dan seluruh stakeholder dilakukan untuk menjangkau masyarakat hingga ke pelosok wilayah. Berdasarkan data per 12 Pebruari 2022,capaian dosis pertama,68,79% dosis kedua 37,14%,dan dosis ketiga baru mancapai 0,68%.Hal ini disampaikan oleh jubir vaksinasi Kabupaten Buru Nani Rahim.SKM.,M Kes saat ditemui di ruang kerjanya. Selasa (15/02/22)
Menurut Nani,saat ini sebagian besar penduduk di Kabupaten Buru itu sudah di vaksin.Karena sehari yang kita dapatkan laporan paling banyak itu 20 sampai 30 orang saja yang di vaksin dosis satu yang lain itu dosis dua.Kata Nani
“Jdi kemungkinan orang yang tidak di vaksin yang tidak terdata di Kabupaten Buru sampai dengan bulan kemarin itu sudah harus 70% tapi kita sampai saat ini belum sampai 70%. Kemungkinan mereka ini sudah divaksin di tempat lain.Jelasnya.
Dikatakan oleh Nani lagi bahwa,di Kabupaten Buru ini mobilisasi Penduduk sudah sangat lancar antara Namlea Ambon jadi mereka yang belum terdata vaksin di Kabupaten Buru kemungkinan mereka telah vaksin diluar.
“Setiap gerai vaksinpun kebanyakan yang mereka dapatkan itu orang-orang dengan vaksin kedua,satu sudah sangat jarang,”Imbuhnya.
Pencapian suntikan sendiri untuk Kabupaten Buru telah mencapai 107,750 suntikan itu untuk dosis satu dua dan tiga.Dan ini belum mencapai target 101,514 dosis.Jumlah penduduk yang sudah disuntik sampai saat ini masih 68,79% masih kurang lebih seribu orang lebih lagi.Kita akan kejar untuk bisa mencapai target 70%.Ungkapnya
“Tidak semua orang yang sudah divaksin itu telah dinyatakan bebas terhadap virus,walaupun sudah di vaksin.Karena virus ini tetap masih bisa tertular,walaupun tidak menunjukan gejala,”Tandas Nani.
Orang yang punya kekebalan tubuhnya kuat itu yang sudah di vaksin,dia terkena virus dia tidak menunjukan gejala tapi dia bisa menularkan kepada orang lain itulah pentingnya di swab.
“Jadi vaksin ini berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh,orang yang sudah di vaksin dan apabila terkena virus dia kemungkinan tidak jatuh sakit,”Tegasnya.
Lanjut Nani,Kalaupun dia jatuh sakit dia sakitnya ringan yang paling berbahaya adalah dia bisa menularkan kepada orang lain yang belum di vaksin.Sangay lebih berbahaya jadi kalau misalnya saya sudah divaksin kemudian saya lalai saya mungkin terinveksi virus covid saya tidak sakit tapi kalau saya melakukan perjalanan misalnya karna saya tidak diswab saya melakukan perjalanan bisa saja saya menularkan kepada orang lain dan kebetulan orang lain belum divaksin itu sangat berbahaya penyakitnya dibanding orang yang sudah di vaksin.Pertimbangan kesehatannya seperti itu.Tetapi vaksin tidak menjamin orang itu tidak tertular covid tapi dia menjamin daya tahan tubuh saja,”Tutupnya.
(Bung Forbes)