DETIKNEWS86.COM.- Pekalongan,- Forum Keserasian Sosial ( FKS) ” Wijaya Kusuma” desa Bugangan kecamatan Kedungwuni kabupaten Pekalongan,ikuti pelatihan pengelolaan limbah dari ban bekas , menjadi produk yang bernilai tinggi,yang di gelar di Saung Raden Bugangan ,selama 2 hari, tanggal 17dan 18 Desember 2021.
Adapun acara di hadiri oleh , perangkat beserta kepala desa,dan para pemuda yang tergabung Forum Keserasian Sosial ” Wijaya Kusuma” desa Bugangan,tak ketinggalan Narasumber yang di datangkan langsung dari kabupaten Banjarnegara.
Arif Art selaku ketua narasumber dari acara tersebut mengatakan,pelatihan tersebut dapat bermanfaat dan berguna, bagi pemuda desa Bugangan yang tergabung Forum Keserasian Sosial ” Wijaya Kusuma” untuk memanfaatkan limbah ban bekas,yang selama ini di pandang sebelah mata dan tak berguna.
” Dalam situasi sekarang ini di tengah pandemi covid’s 19 kita perlu menciptakan keterampilan yang memanfaatkan limbah ban bekas menjadi produk yang bernilai ekonomis,yang nantinya dapat membantu meningkatkan perekonomian masyarakat , khususnya bagi pemuda desa Bugangan, contohnya pembuatan kursi dan meja yang terbuat dari limbah ban bekas ,yang nantinya di jual dan menghasilkan pundi – pundi rupiah.ujarnya
Arif Setiawan selaku ketua forum Keserasian Sosial “Wijaya Kusuma” menuturkan,Saya merasa berterima kasih kepada pemerintah desa yang sudah menfalisitasi dan Saya berterima kasih juga kepada narasumber yang sudah memberikan ilmu yang tak ternilai harganya,yang menjadikan pemuda desa Bugangan terampil dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi.pungkasnya
Sementara Mustiyadi selaku kepala desa Bugangan mengimbuhkan” pemerintah desa siap mendukung dan mensuport pemuda desanya , untuk bersama memanfaatkan limbah ban bekas” Kami pemerintah desa akan selalu mendukung penuh setiap kegiatan yang bersifat positif,demi memajukan desa dan kesejahteraan masyarakatnya
Saya berharap juga kepada pemuda yang bergabung Forum Keserasian Sosial ” Wijaya Kusuma” untuk memanfaatkan limbah ban bekas menjadi produk yang tak ternilai harganya.imbuhnya
Ujarnya,
(Sunaryo)